Proyek Rudal Nuklir Sentinel Bikin Amerika Serikat Sakit Kepala, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Proyek rudal balistik antarbenua (ICBM) Sentinel dilaporkan telah menjadi program senjata nuklir yang membuat Amerika Serikat (AS) "sakit kepala" dan frustrasi.
Musababnya, proyek senjata pengganti ICBM Minuteman III itu akan molor bertahun-tahun dan biayanya membengkak dari perkiraan awal. Namun Pentagon tidak memiliki pilihan lain selain melanjutkannya.
Frustrasi Pentagon itu diungkap Wall Street Journal (WSJ) dalam laporannya yang diterbitkan Senin (26/8/2024).
Laporan yang mengutip pejabat Pentagon itu menyebutkan bahwa memperbarui silo rudal yang sudah berusia puluhan tahun akan menelan biaya miliaran dolar lebih banyak dari yang diperkirakan semula dan mungkin tidak akan dimulai dalam lima tahun.
Pentagon atau Departemen Pertahanan AS memutuskan bulan lalu untuk melanjutkan program ICBM Sentinel, meskipun perkiraan biayanya hampir dua kali lipat dari semula, yakni USD78 miliar.
Menurut Pentagon, mengganti rudal Minuteman III yang sudah tua tidak memiliki alternatif.
"Mungkin butuh lima tahun atau lebih sebelum pekerjaan dimulai guna memodernisasi sekitar 450 silo yang ada untuk rudal baru," tulis WSJ, mengutip pertemuan kota baru-baru ini di Kimball, Nebraska.
Komunitas Kimball, yang berpenduduk kurang dari 3.000 jiwa, dikelilingi oleh salah satu ladang rudal terbesar di dunia.
"Ada banyak hal yang tidak diketahui di sini, dan saya memahami rasa frustrasinya," kata pejabat Pentagon, Brigadir Jenderal Colin Connor, kepada penduduk setempat.
Musababnya, proyek senjata pengganti ICBM Minuteman III itu akan molor bertahun-tahun dan biayanya membengkak dari perkiraan awal. Namun Pentagon tidak memiliki pilihan lain selain melanjutkannya.
Frustrasi Pentagon itu diungkap Wall Street Journal (WSJ) dalam laporannya yang diterbitkan Senin (26/8/2024).
Laporan yang mengutip pejabat Pentagon itu menyebutkan bahwa memperbarui silo rudal yang sudah berusia puluhan tahun akan menelan biaya miliaran dolar lebih banyak dari yang diperkirakan semula dan mungkin tidak akan dimulai dalam lima tahun.
Pentagon atau Departemen Pertahanan AS memutuskan bulan lalu untuk melanjutkan program ICBM Sentinel, meskipun perkiraan biayanya hampir dua kali lipat dari semula, yakni USD78 miliar.
Menurut Pentagon, mengganti rudal Minuteman III yang sudah tua tidak memiliki alternatif.
"Mungkin butuh lima tahun atau lebih sebelum pekerjaan dimulai guna memodernisasi sekitar 450 silo yang ada untuk rudal baru," tulis WSJ, mengutip pertemuan kota baru-baru ini di Kimball, Nebraska.
Komunitas Kimball, yang berpenduduk kurang dari 3.000 jiwa, dikelilingi oleh salah satu ladang rudal terbesar di dunia.
"Ada banyak hal yang tidak diketahui di sini, dan saya memahami rasa frustrasinya," kata pejabat Pentagon, Brigadir Jenderal Colin Connor, kepada penduduk setempat.