Pilu, Ibu dan Anak Pembelot Korut Meninggal Kelaparan di Seoul

Minggu, 22 September 2019 - 15:47 WIB
Pilu, Ibu dan Anak Pembelot Korut Meninggal Kelaparan di Seoul
Pilu, Ibu dan Anak Pembelot Korut Meninggal Kelaparan di Seoul
A A A
SEOUL - Seorang ibu dan anaknya yang membelot dari Korea Utara (Korut) ditemukan meninggal di apartemen sewaan yang kecil. Keduanya diduga meninggal karena kelaparan.

Jasad Han Sung-ok dan putranya yang berusia enam tahun ditemukan oleh seorang pengawas meter air yang mencium bau badan busuk dan memberi tahu petugas kebersihan. Jasad keduanya ditemukan pada akhir Juli lalu.

Menurut pihak kepolisian, mayat keduanya sangat busuk sehingga National Forensics Service tidak dapat mengidentifikasi secara pasti penyebab kematiannya setelah mayat-mayat itu tidak ditemukan selama lebih dari dua bulan. Diduga, Sung-ok meninggal karena kelaparan.

“Seorang ibu dan anak pembelot meninggal karena kelaparan di Korea yang sedang berkembang dan demokratis. Ini tidak masuk akal dan memilukan,” ujar komite darurat pembelot Korut, Heo Kwang-il, dalam pidato pemakaman untuk ibu dan anak itu.

"Tragedi semacam itu terjadi di tengah ketidakpedulian pihak berwenang," imbuhnya seperti dikutip dari ABC News, Minggu (22/9/2019).

Ratusan orang berduka di pemakaman yang berlangsung di pusat kota Seoul. Para pembelot Korut, yang secara sukarela membentuk komite tanggap darurat setelah kematian Sung-ok, menjadi tuan rumah upacara tersebut.

Para pembelot asal Korut mengaku merasa bersalah karena tidak tahu tentang kesulitan hidup yang dialami oleh sesam pembelot.

Menurut Heo, Pemakaman untuk Sung-ok dan putranya ditunda karena komite darurat para pembelot Korut gagal mencapai kesepakatan dengan pihak berwenang mengenai prosedur dan ukuran.

Musik duka dan pembacaan puisi mengikuti pidato saat pelayat menyampaikan permintaan maaf mereka kepada Sung-ok dan putranya. Prosesi pemakaman kemudian menuju ke kantor kepresidenan tetapi barikade yang telah dipasang mencegah mereka mendekati lebih jauh.

"Kehidupan menjadi semakin sulit bagi para pembelot Korea Utara, ibu dan anak ini sekarat karena kelaparan di negara Korea yang berkembang secara ekonomi," kata Kim Heung-kwang saat berpidato di depan kantor kepresidenan.

Han Sung-ok memasuki Seoul sepuluh tahun yang lalu sebagai pembelot dan dia melahirkan seorang putra dari suaminya asal China yang ditemuinya sebelum datang ke Korea Selatan (Korsel).
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4347 seconds (0.1#10.140)