Pejabat Katolik AS: Penjualan Gereja Bersejarah kepada Umat Islam Bukan Masalah Besar

Rabu, 21 Agustus 2024 - 06:00 WIB
loading...
Pejabat Katolik AS:...
Bekas Gereja St Ann di Buffalo, New York, AS. Foto/X/@father_rmv
A A A
NEW YORK - Keuskupan Katolik Roma Buffalo, New York, mengomentari penjualan gereja bersejarah kepada komunitas Muslim setempat, setelah unggahan media sosial tentang kesepakatan tersebut memicu banjir komentar.

Gereja St Ann dibangun pada tahun 1886. Gereja tersebut ditutup pada tahun 2007, karena tidak cukup banyak umat paroki untuk mempertahankannya, dan dijual kepada perusahaan induk pada tahun 2022.

Namun, awal bulan ini, disebutkan gereja tersebut merupakan contoh merosotnya agama Kristen di Amerika Serikat (AS).

“Dijual kepada komunitas Islam seharga USD250.000 yang mengubah gereja bersejarah tersebut menjadi masjid,” satu akun bernama ‘Father R. Vierling’ mengunggah di X, dengan foto katedral bergaya Gotik tersebut. Unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 11 juta kali.



Beberapa komentar di bawah unggahan tersebut begitu marah sehingga pembuat postingan asli harus menanggapi, mendesak orang-orang tidak mengarahkan kemarahan mereka kepada komunitas Islam.

Dia menyalahkan kehancuran paroki tersebut pada "perubahan demografi daerah tersebut dan ketidakmampuan mendukung kompleks tersebut secara finansial," dengan mencatat, "Skenario ini sedang terjadi di keuskupan-keuskupan perkotaan yang dulunya besar di seluruh negeri."

“Kekhawatiran finansial memang menjadi alasan penjualan tersebut,” ungkap Keuskupan Buffalo kepada The Tablet, media Katolik di New York City.

“Memperbaiki gereja tersebut akan menelan biaya lebih dari USD30 juta pada saat itu,” papar juru bicara keuskupan Joe Martone.

"Diperlukan sejumlah besar uang untuk perbaikan," ungkap Martone. "Pekerjaan yang dibutuhkan sangat mahal dan berada di luar lingkup keuskupan."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1094 seconds (0.1#10.140)