China Desak AS Ambil Langkah Pastikan Kelanjutan Dialog dengan Korut

Kamis, 12 September 2019 - 21:17 WIB
China Desak AS Ambil Langkah Pastikan Kelanjutan Dialog dengan Korut
China Desak AS Ambil Langkah Pastikan Kelanjutan Dialog dengan Korut
A A A
BEIJING - China mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mengadopsi pendekatan yang lebih kondusif untuk dialog dalam menanggapi niat baik Korea Utara (Korut) dalam keinginan untuk melanjutkan pembicaraan denuklirisasi. Beijing juga menyarankan PBB untuk memberi keringanan sanksi kepada Pyongyang.

Berbicara di Beijing, Menteri Luar Negeri negara China, Wang Yi mengatakan pihaknya menyambut baik sinyal positif Korut baru-baru ini untuk memulai kembali perundingan dengan AS.

"Kami akan senang melihat Korut dan AS melanjutkan pembicaraan sesuai jadwal pada akhir bulan ini. Pengalaman menunjukkan bahwa agar pembicaraan dapat mencapai kemajuan nyata, perhatian inti masing-masing pihak harus diatasi," kata Wang Yi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (12/9).

“Jika hanya ada prasyarat yang dibuat untuk pihak lain, atau daftar yang disusun, atau bahkan mencoba menggunakan tekanan ekstrem untuk membuat pihak lain membuat konsesi sepihak, maka ini tidak berfungsi di masa lalu dan itu tidak akan berfungsi sekarang atau di masa depan," sambungnya.

Dia lalu melanjutkan, Korut sejauh ini telah mengambil serangkaian langkah positif, dan telah meminta AS untuk bertemu. "Kami berharap bahwa pihak AS juga dapat mengambil langkah-langkah praktis dalam hal ini dan melakukan upaya untuk meringankan situasi dan mempromosikan dialog," ungkapnya.

Dirinya lalu mengulangi seruan bagi PBB untuk pengurangan sanksi bagi Korut, meskipun China telah menandatangani sanksi berat terhadap Pyongyang atas uji coba nuklir dan misilnya.

"Kami percaya bahwa Dewan Keamanan PBB pada waktunya harus mempertimbangkan untuk membuka diskusi tentang Korea Utara mengenai resolusi resolusi klausul pembalikan, untuk membantu Korut meringankan kesulitan yang dibawa ke ekonomi dan mata pencaharian masyarakat oleh sanksi," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4532 seconds (0.1#10.140)