Dokter Diperkosa dan Dibunuh saat Tugas, Ribuan Tenaga Kesehatan India Mogok Kerja Nasional

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 20:20 WIB
loading...
A A A
Rumah sakit dan klinik di Lucknow di negara bagian Uttar Pradesh utara, Ahmedabad di Gujarat barat, Guwahati di Assam timur laut, dan Chennai di Tamil Nadu selatan serta kota-kota lain ikut serta dalam aksi mogok tersebut.

"Kami hanya ingin aman saat menjalankan tugas kami," kata Sapna Rani, seorang dokter wanita berusia 27 tahun di ibu kota, New Delhi, yang ikut serta dalam aksi mogok tersebut.

Di rumah sakit umum Ram Manohar Lohia, yang biasanya merupakan salah satu rumah sakit tersibuk di New Delhi, Rani mengatakan rasio "dokter-pasien" sangat buruk sehingga shift kerja sering berlangsung selama 36 jam.

"Dan setelah itu, tidak ada tempat yang layak untuk beristirahat," katanya kepada kantor berita AFP, menjelaskan bagaimana para dokter beristirahat di "kursi roda dan tandu".

Rakhi Sanyal, seorang dokter di Kolkata dan profesor di Universitas Ilmu Kesehatan Benggala Barat, mengecam "pembunuhan brutal" terhadap dokter tersebut, dan menyerukan "keadilan" atas pembunuhan tersebut.

"Adalah tugas administrasi untuk menjaga keselamatan kami," katanya kepada Al Jazeera. "Ini seharusnya tidak terjadi."

Para dokter menuntut penerapan Undang-Undang Perlindungan Pusat, undang-undang untuk melindungi pekerja layanan kesehatan dari kekerasan.

Mereka juga menyerukan undang-undang yang lebih ketat, termasuk menjadikan setiap serangan terhadap petugas medis yang sedang bertugas sebagai pelanggaran tanpa kemungkinan jaminan.

Akanksha Tyagi, seorang ginekolog berusia 27 tahun di sebuah rumah sakit milik pemerintah di New Delhi mengatakan bahwa "sangat menyedihkan" bahwa "butuh nyawa seorang dokter" agar orang-orang menyadari hal ini.

Seorang pria telah ditahan terkait dengan kejahatan tersebut, yang sekarang sedang diselidiki oleh penyidik federal setelah petugas pemerintah negara bagian dituduh melakukan kesalahan dalam penyelidikan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1639 seconds (0.1#10.140)