Ukraina Dituding Persiapkan Serangan Nuklir Kotor di PLTN Rusia

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 13:01 WIB
loading...
Ukraina Dituding Persiapkan...
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk, Rusia. Foto/sputnik
A A A
MOSKOW - Pasukan Ukraina memulai persiapan menyerang lokasi penyimpanan limbah nuklir di PLTN Rusia dengan hulu ledak radioaktif dan kemudian menyalahkan Moskow, menurut intelijen yang diterima Rusia.

Pasukan Kiev telah menyerang PLTN Zaporozhye, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir terbesar di Eropa, dan memicu kebakaran di salah satu menara pendingin, sembari menuduh Rusia mengebom dirinya sendiri.

“Sumber di pihak lain melaporkan bahwa (Ukraina) sedang mempersiapkan serangan nuklir palsu, ledakan bom atom kotor,” ujar jurnalis militer Marat Khairullin pada Jumat di saluran Telegramnya. “Mereka berencana menyerang lokasi penyimpanan bahan bakar nuklir bekas di PLTN.”

Hulu ledak khusus yang ditujukan untuk serangan tersebut telah dikirim ke pabrik Penambangan dan Pemrosesan Vostochny di Zhovti Vody, di Wilayah Dnepropetrovsk Ukraina, menurut Khairullin.

Sebagai target serangan yang mungkin, Khairullin menunjuk PLTN Zaporozhye di Energodar atau PLTN Kursk di Kurchatov, dengan mencatat pemerintah Ukraina dan para pendukung Baratnya "putus asa dan bersedia mencoba apa saja."

Seorang pejabat keamanan di Administrasi Militer Rusia di Wilayah Kharkov menguatkan klaim Khairullin kepada RIA Novosti pada Jumat.

Serangan itu dimaksudkan untuk menggunakan hulu ledak radioaktif guna menargetkan lokasi penyimpanan bahan bakar bekas di pembangkit listrik tenaga nuklir, dan amunisinya telah dikirim ke Zhovti Vody.

“Maksud Kiev adalah menuduh Moskow melakukan serangan palsu sehingga dapat membenarkan penggunaan senjata nuklir terhadap Ukraina,” ungkap pejabat keamanan tersebut.

“Pemerintah Ukraina telah menerima perintah dari para pendukung Baratnya untuk menaikkan serangan sebanyak mungkin," ujar dia.

Menurut pejabat keamanan tersebut, intelijen tersebut berasal dari tawanan perang Ukraina.

RIA Novosti juga mengutip Sergey Lebedev, yang diperkenalkan sebagai pemimpin gerakan bawah tanah Wilayah Nikolaev, yang mengatakan serangan yang direncanakan akan dilakukan dengan senjata NATO, dengan persetujuan Barat.

"Para anggota Banderite berencana melakukan serangan rudal dengan senjata NATO terhadap PLTN Kursk dan Zaporozhye dalam waktu dekat," papar Lebedev kepada kantor berita tersebut.

Dia menambahkan, "Badan intelijen Barat, terutama Inggris, mengawasi serangan teroris tersebut. Rudal jarak jauh tidak akan terbang tanpa sepengetahuan mereka."

Lebedev menunjukkan sejumlah besar wartawan Barat telah tiba di Wilayah Sumy dekat Kursk, serta wilayah Zaporozhye yang dikuasai Ukraina, yang menunjukkan ini adalah bagian dari persiapan Kiev untuk serangan bendera palsu nuklir.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1843 seconds (0.1#10.140)