Pejabat AS Yakin Israel Tidak akan Pernah Hancurkan Hamas
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Semakin banyak pejabat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) yang dilaporkan bersikeras meskipun Hamas rusak parah akibat serangan militer Israel, rezim Zionis "tidak akan pernah bisa melenyapkan kelompok itu sepenuhnya."
“Pemboman yang terus-menerus dilakukan pasukan Israel (IDF) hanya meningkatkan risiko bagi warga sipil Gaza, sementara kemungkinan Hamas semakin melemah telah berkurang,” papar sumber tersebut juga berpendapat, seperti yang dilaporkan.
Klaim tersebut menyusul Hamas yang mengumumkan mereka tidak akan ikut serta dalam pembicaraan tidak langsung mengenai gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera yang akan dilanjutkan di Doha, Qatar pada tanggal 15 Agustus 2024.
Kelompok Palestina tersebut menegaskan mereka menginginkan peta jalan untuk melaksanakan perjanjian tersebut dan "tidak akan terlibat dalam negosiasi demi negosiasi untuk memberikan perlindungan bagi Israel agar melanjutkan perangnya."
AS, Qatar, dan Mesir sebelumnya mendesak Israel dan Hamas untuk melanjutkan diskusi mendesak guna "menutup semua celah yang tersisa" dan mulai melaksanakan perjanjian gencatan senjata di Gaza tanpa "penundaan lebih lanjut."
Seruan itu muncul di tengah kegagalan selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Pemboman berkelanjutan Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
“Pemboman yang terus-menerus dilakukan pasukan Israel (IDF) hanya meningkatkan risiko bagi warga sipil Gaza, sementara kemungkinan Hamas semakin melemah telah berkurang,” papar sumber tersebut juga berpendapat, seperti yang dilaporkan.
Klaim tersebut menyusul Hamas yang mengumumkan mereka tidak akan ikut serta dalam pembicaraan tidak langsung mengenai gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera yang akan dilanjutkan di Doha, Qatar pada tanggal 15 Agustus 2024.
Kelompok Palestina tersebut menegaskan mereka menginginkan peta jalan untuk melaksanakan perjanjian tersebut dan "tidak akan terlibat dalam negosiasi demi negosiasi untuk memberikan perlindungan bagi Israel agar melanjutkan perangnya."
AS, Qatar, dan Mesir sebelumnya mendesak Israel dan Hamas untuk melanjutkan diskusi mendesak guna "menutup semua celah yang tersisa" dan mulai melaksanakan perjanjian gencatan senjata di Gaza tanpa "penundaan lebih lanjut."
Seruan itu muncul di tengah kegagalan selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Pemboman berkelanjutan Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(sya)