Iran Perkuat Angkatan Laut dengan Rudal Antikapal yang Tak Bisa Dilacak
loading...
A
A
A
TEHERAN - Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah memperkuat persenjataannya dengan rudal jelajah antikapal berdaya ledak tinggi yang tidak dapat dilacak.
Kantor berita Iran Tasnim melaporkan perkembangan itu pada hari Jumat (9/8/2024).
“Rudal jelajah antikapal dengan kemampuan baru, termasuk hulu ledak berdaya ledak tinggi, telah mulai beroperasi dengan angkatan laut IRGC atas perintah Panglima Tertinggi IRGC Hossein Salami,” ungkap laporan kantor berita tersebut, mengutip angkatan laut.
Iran dilaporkan bersiap menyerang Israel segera setelah pemimpin politik gerakan Palestina Hamas Ismail Haniyeh terbunuh oleh serangan Israel di Teheran pekan lalu.
Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran. Gerakan tersebut menyalahkan Israel dan Amerika Serikat (AS) atas kematian Haniyeh dan mengatakan serangan itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
IRGC berjanji melakukan serangan balasan pada waktu dan tempat yang tepat. Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amir Saeid Iravani, juga mengatakan Iran berhak menanggapi kematian Haniyeh jika dianggap perlu.
Kantor berita Iran Tasnim melaporkan perkembangan itu pada hari Jumat (9/8/2024).
“Rudal jelajah antikapal dengan kemampuan baru, termasuk hulu ledak berdaya ledak tinggi, telah mulai beroperasi dengan angkatan laut IRGC atas perintah Panglima Tertinggi IRGC Hossein Salami,” ungkap laporan kantor berita tersebut, mengutip angkatan laut.
Iran dilaporkan bersiap menyerang Israel segera setelah pemimpin politik gerakan Palestina Hamas Ismail Haniyeh terbunuh oleh serangan Israel di Teheran pekan lalu.
Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran. Gerakan tersebut menyalahkan Israel dan Amerika Serikat (AS) atas kematian Haniyeh dan mengatakan serangan itu tidak akan dibiarkan begitu saja.
IRGC berjanji melakukan serangan balasan pada waktu dan tempat yang tepat. Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amir Saeid Iravani, juga mengatakan Iran berhak menanggapi kematian Haniyeh jika dianggap perlu.
(sya)