Sama-sama Musuh India, China Jual Kapal Perang Canggih ke Pakistan
loading...
A
A
A
Kedua sekutu ini dalam beberapa tahun terakhir juga telah memperkuat kerjasama ekonomi di bawah Belt and Road Initiative (BRI) atau Inisiatif Sabuk dan Jalan, sebuah megaproyek infrastruktur global Beijing. (Baca juga: Inggris Akan Kerahkan Kapal Induk untuk Melawan China, Ini Reaksi Beijing )
Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) yang terkait BRI telah menghasilkan hampir USD30 miliar dalam investasi China selama enam tahun terakhir, dengan membangun jalan, pelabuhan, dan pembangkit listrik Pakistan.
Namun, para kritikus melihat investasi tersebut sebagai beban bagi Pakistan yang berutang banyak.
Para pejabat AS menyebut pinjaman CPEC sebagai "perangkap utang" untuk Islamabad, meskipun Pakistan dan China menepis kritik tersebut, dengan mengatakan hal itu berasal dari "kurangnya informasi dan kesalahpahaman" tentang kolaborasi tersebut.
Presiden China Xi Jinping akan mengunjungi Islamabad akhir tahun ini, yang menurut para pejabat Pakistan, akan meningkatkan kerjasama ekonomi terkait BRI. Xi diperkirakan mengunjungi Pakistan pada Mei tetapi perjalanan itu dibatalkan karena pandemi virus corona.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi pekan lalu menjamu mitranya dari Pakistan, Shah Mehmood Qureshi, atas "dialog strategis" bilateral, di mana kedua pihak sepakat untuk mendorong proyek-proyek besar baru di bawah CPEC. Proyek-proyek itu termasuk program kereta api senilai USD6,8 miliar untuk meningkatkan jalur kereta api utama Pakistan, yang dikenal sebagai Jalur Utama 1 (ML1), yang membentang hampir 1.900 kilometer.
"Baik China dan Pakistan menegaskan kembali vitalitas kemitraan kerjasama strategis yang telah teruji waktu dan segala cuaca antara kedua negara," bunyi pernyataan bersama pasca-pertemuan.
Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) yang terkait BRI telah menghasilkan hampir USD30 miliar dalam investasi China selama enam tahun terakhir, dengan membangun jalan, pelabuhan, dan pembangkit listrik Pakistan.
Namun, para kritikus melihat investasi tersebut sebagai beban bagi Pakistan yang berutang banyak.
Para pejabat AS menyebut pinjaman CPEC sebagai "perangkap utang" untuk Islamabad, meskipun Pakistan dan China menepis kritik tersebut, dengan mengatakan hal itu berasal dari "kurangnya informasi dan kesalahpahaman" tentang kolaborasi tersebut.
Presiden China Xi Jinping akan mengunjungi Islamabad akhir tahun ini, yang menurut para pejabat Pakistan, akan meningkatkan kerjasama ekonomi terkait BRI. Xi diperkirakan mengunjungi Pakistan pada Mei tetapi perjalanan itu dibatalkan karena pandemi virus corona.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi pekan lalu menjamu mitranya dari Pakistan, Shah Mehmood Qureshi, atas "dialog strategis" bilateral, di mana kedua pihak sepakat untuk mendorong proyek-proyek besar baru di bawah CPEC. Proyek-proyek itu termasuk program kereta api senilai USD6,8 miliar untuk meningkatkan jalur kereta api utama Pakistan, yang dikenal sebagai Jalur Utama 1 (ML1), yang membentang hampir 1.900 kilometer.
"Baik China dan Pakistan menegaskan kembali vitalitas kemitraan kerjasama strategis yang telah teruji waktu dan segala cuaca antara kedua negara," bunyi pernyataan bersama pasca-pertemuan.
(min)