Netanyahu Tolak Tuntutan Hamas agar Israel Tarik Pasukan dari Perbatasan Gaza-Mesir

Selasa, 06 Agustus 2024 - 00:01 WIB
loading...
A A A
Nada menantang Netanyahu muncul di tengah kekhawatiran eskalasi regional karena Iran dan Hizbullah telah bersumpah untuk memberikan "tanggapan keras" terhadap pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, dan pembunuhan Pemimpin Hizbullah Fuad Shukr di Beirut pekan lalu.

"Israel tengah berperang melawan poros kejahatan Iran," ungkap Netanyahu. "Kami menyerang dengan keras di setiap cabang kekuasaannya. Kami siap menghadapi setiap skenario, baik dalam bertahan maupun menyerang. Saya tegaskan kepada musuh-musuh kami: Kami akan menanggapi dan menuntut harga yang mahal untuk setiap tindakan agresi terhadap kami, dari front mana pun."

Pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir telah gagal menyepakati gencatan senjata permanen yang memungkinkan pertukaran tahanan antara Israel dan Palestina.

Sejauh ini, upaya memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas telah terhambat oleh penolakan Netanyahu terhadap seruan gerakan perlawanan untuk mengakhiri permusuhan.

Pada awal Juni, Presiden AS Joe Biden mengungkap usulan Israel "untuk menghentikan pertempuran dan membebaskan semua sandera," yang diterima Hamas saat itu, menurut media Israel.

Namun, Netanyahu menambahkan syarat-syarat baru yang menurut Barnea dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant akan menghalangi kesepakatan apa pun.

Seorang pejabat AS mengatakan pada Sabtu bahwa Netanyahu "tidak tahu terima kasih" kepada AS dan telah berbohong tentang kesepakatan penyanderaan Gaza.

"Biden menyadari bahwa Netanyahu berbohong kepadanya tentang para sandera," ujar pejabat itu kepada Haaretz.

(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1767 seconds (0.1#10.140)