Kenapa Ismail Haniyeh Dimakamkan di Qatar? Ini Penjelasannya

Senin, 05 Agustus 2024 - 15:45 WIB
loading...
Kenapa Ismail Haniyeh...
Orang-orang melaksanakan salat Jumat dan salat jenazah di Masjid Imam Abd al-Wahhab untuk menghadiri upacara pemakaman mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, di Doha, Qatar, 2 Agustus 2024. Foto/EPA-EFE/ABBAS ALI
A A A
DOHA - Pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh dimakamkan di Qatar pada Jumat (2/8/2024). Ribuan pelayat hadir dan berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pejuang kemerdekaan Palestina itu.

Sebelum prosesi pemakaman, para pelayat yang berkumpul di Masjid Imam Muhammad ibn Abdul al-Wahhab di Doha mengikuti salat Jumat terlebih dahulu. Barulah setelahnya jenazah Haniyeh dimakamkan di Lusail, sebelah utara ibu kota Qatar.

Melihat ke belakang, Ismail Haniyeh menjadi korban pembunuhan di Teheran, Iran. Meski belum dikonfirmasi secara resmi, Hamas dan Iran menyebut dalang di balik aksi tersebut adalah Israel.

Terlepas dari itu, mengapa Haniyeh justru dimakamkan di Qatar? Berikut ini penjelasannya.

Kenapa Ismail Haniyeh Dimakamkan di Qatar?


Qatar merupakan salah satu negara yang berlokasi di kawasan Timur Tengah. Negara ini punya satu-satunya perbatasan darat dengan Arab Saudi di bagian selatan.

Meski bukan tanah kelahirannya, Qatar juga menjadi tempat berkesan bagi Ismail Haniyeh. Selama menjadi petinggi Hamas, dia banyak menghabiskan waktunya di negara tersebut.

Sebelum itu, perlu diketahui bahwa Hamas dalam operasinya tak hanya bergerak dari dalam Jalur Gaza saja. Mereka juga memiliki bagian sendiri yang menempati ‘pengasingan’.

Mengutip Wilson Center, Hamas awalnya memiliki markas lain di Damaskus, Suriah. Namun, beberapa kondisi membuat kelompok tersebut terpaksa angkat kaki dan mencari kantor baru.

Salah satu faktor penyebabnya adalah perselisihan antara pemimpin politik Hamas di pengasingan, Khaled Meshaal, dengan beberapa anggota senior kelompok. Akibatnya, diputuskan bahwa Hamas harus pergi dari markas lama di Damaskus.

Sebagai gantinya, Hamas memilih Qatar sebagai markas alternatif. Setidaknya, kelompok ini sudah memiliki kantor sendiri di Doha pada 2012.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1501 seconds (0.1#10.140)