Perang Israel dan Hizbullah Segera Pecah, PM Albanese Minta Warga Australia untuk Tinggalkan Lebanon

Jum'at, 02 Agustus 2024 - 19:35 WIB
loading...
Perang Israel dan Hizbullah...
PM Albanese meminta warga Australia untuk tinggalkan Lebanon. Foto/EPA
A A A
SYDNEY - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah mendesak warga negaranya di Lebanon untuk meninggalkan negaranya. Itu dikarenakan kemungkinan konflik habis-habisan dengan Israel semakin dekat.

"Saya menggunakan kesempatan ini untuk mengatakan kepada warga Australia: Jangan bepergian ke Lebanon saat ini," kata Albanese kepada wartawan di Sydney, dilansir Al Jazeera.

"Ada risiko bahwa bandara Beirut mungkin tidak dibuka untuk penerbangan komersial dan mengingat jumlah orang yang ada di sana, tidak ada jaminan bahwa kami dapat menjamin bahwa orang-orang akan dapat pulang melalui cara lain jika bandara itu ditutup," katanya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan kepada warga Australia bahwa "sekarang saatnya untuk meninggalkan" Lebanon.



Peringatan itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan setelah pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, oleh Israel.

Australia adalah rumah bagi hampir 250.000 orang dengan keturunan Lebanon, salah satu populasi terbesar di luar Lebanon.

Sementara itu, Australia tidak mengubah posisinya terkait Dataran Tinggi Golan yang diduduki, Departemen Luar Negeri negara itu telah mengklarifikasi, setelah Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menggambarkan Majdal Shams sebagai "kota Israel".

Wong secara keliru menyebut kota Druze sebagai "Israel" dalam sebuah posting di X yang mengutuk serangan rudal baru-baru ini yang menewaskan 12 orang muda di sebuah pertandingan sepak bola di wilayah yang diduduki Israel.

"Tidak ada perubahan dalam posisi kami bahwa Dataran Tinggi Golan diduduki oleh Israel, sebagaimana ditetapkan oleh Dewan Keamanan PBB," kata seorang juru bicara departemen luar negeri kepada surat kabar Guardian Australia.

"Posisi lama kami adalah bahwa Dataran Tinggi Golan adalah masalah yang harus ditentukan oleh Israel dan Suriah melalui negosiasi dalam konteks penyelesaian damai yang komprehensif," tambah juru bicara itu.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
Pemimpin Hizbullah Ancam...
Pemimpin Hizbullah Ancam Hadapi Israel di Lebanon Selatan
Hamas Kecam Israel Gunakan...
Hamas Kecam Israel Gunakan Bantuan sebagai Kartu Pemerasan Politik
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Keluarga Sandera Israel...
Keluarga Sandera Israel Beri Netanyahu Waktu 24 Jam untuk Setop Pemutusan Listrik Gaza
Rusia Ancam Negara Tetangga...
Rusia Ancam Negara Tetangga Indonesia jika Kirim Pasukan ke Ukraina
Israel Akan Putus Pasokan...
Israel Akan Putus Pasokan Listrik Gaza, Rakyat Palestina Makin Sengsara
Rekomendasi
5 Potret Cantik Luna...
5 Potret Cantik Luna Bijl, Model Belanda yang Jadi Pacar Maarten Paes
Eks Kapolres Ngada Jadi...
Eks Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Tiga Anak, Langsung Ditahan
Profil Samuel Silalahi...
Profil Samuel Silalahi Pemain Keturunan Indonesia Berdarah Batak yang Dipanggil Timnas Norwegia U-21
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
48 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Trump Segera Bertemu...
Trump Segera Bertemu Putin untuk Rundingkan Akhir Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved