Elon Musk Terima Tantangan Adu Jotos Presiden Venezuela Nicolas Maduro
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk telah menerima tantangan berkelahi melawan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Kepala SpaceX dan Tesla, serta pemilik media sosial X, tersebut menggunakan platformnya untuk menanggapi tantangan Maduro.
"Saya terima," tulis Musk, Kamis (1/8/2024), yang memicu serangkaian reaksi online.
Permusuhan antara Musk dan Maduro telah terjadi selama beberapa waktu di tengah kekacauan politik di Caracas.
Maduro, yang kemenangannya dalam pemilihan umum (pemilu) baru-baru ini telah banyak diperdebatkan, telah menemukan musuh dalam diri Musk, seorang ultra-kapitalis yang gigih dan pendukung Donald Trump.
Bentrokan ideologis ini mengadu domba Musk dengan Maduro, seorang pemimpin sosialis yang bangkit dari awal yang sederhana sebagai sopir bus untuk memimpin negara yang kaya minyak tetapi sedang berjuang secara ekonomi.
Maduro menuduh Musk mengatur serangan terhadap Venezuela, menuduh bahwa maestro teknologi itu berada di balik dugaan "peretasan komputer" di Dewan Pemilihan Nasional (CNE).
CNE secara kontroversial mendeklarasikan Maduro sebagai pemenang pemungutan suara terakhir tanpa memberikan data terperinci, sebuah langkah yang telah menyebabkan tuduhan adanya kecurangan.
Menyusul komentar publik Musk yang menentangnya, Maduro menanggapi dengan mengatakan dalam pidatonya: "Media sosial menciptakan realitas virtual, dan siapa yang mengendalikan realitas virtual? Musuh bebuyutan kita yang baru, Elon Musk yang terkenal."
Kepala SpaceX dan Tesla, serta pemilik media sosial X, tersebut menggunakan platformnya untuk menanggapi tantangan Maduro.
"Saya terima," tulis Musk, Kamis (1/8/2024), yang memicu serangkaian reaksi online.
Permusuhan antara Musk dan Maduro telah terjadi selama beberapa waktu di tengah kekacauan politik di Caracas.
Maduro, yang kemenangannya dalam pemilihan umum (pemilu) baru-baru ini telah banyak diperdebatkan, telah menemukan musuh dalam diri Musk, seorang ultra-kapitalis yang gigih dan pendukung Donald Trump.
Bentrokan ideologis ini mengadu domba Musk dengan Maduro, seorang pemimpin sosialis yang bangkit dari awal yang sederhana sebagai sopir bus untuk memimpin negara yang kaya minyak tetapi sedang berjuang secara ekonomi.
Maduro menuduh Musk mengatur serangan terhadap Venezuela, menuduh bahwa maestro teknologi itu berada di balik dugaan "peretasan komputer" di Dewan Pemilihan Nasional (CNE).
CNE secara kontroversial mendeklarasikan Maduro sebagai pemenang pemungutan suara terakhir tanpa memberikan data terperinci, sebuah langkah yang telah menyebabkan tuduhan adanya kecurangan.
Menyusul komentar publik Musk yang menentangnya, Maduro menanggapi dengan mengatakan dalam pidatonya: "Media sosial menciptakan realitas virtual, dan siapa yang mengendalikan realitas virtual? Musuh bebuyutan kita yang baru, Elon Musk yang terkenal."