Media AS: Jet Tempur F-16 Pertama Tiba di Ukraina

Kamis, 01 Agustus 2024 - 08:01 WIB
loading...
Media AS: Jet Tempur...
Gelombang pertama jet tempur F-16 buatan AS dilaporkan telah tiba di Ukraina. Foto/EPA-EFE/Robert Ghement
A A A
KYIV - Media Amerika Serikat (AS), Bloomberg, melaporkan gelombang pertama jet tempur F-16 buatan Amerika telah tiba di Ukraina.

Laporan yang mengutip sumber anonim itu mengatakan jumlah pesawat tempur itu sedikit.

Pemerintah Ukraina belum mengomentari pengiriman F-16 seperti yang dilaporkan media Amerika tersebut.

Asal-usul pesawat tempur itu belum jelas.



Tahun lalu, sekelompok negara NATO, termasuk Denmark, Belanda, Belgia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, dan Swedia, membentuk apa yang disebut "koalisi F-16". Yunani, AS, Bulgaria, dan Prancis kemudian bergabung.

Sementara beberapa negara, termasuk Belanda dan Denmark, berjanji untuk menyediakan Kyiv masing-masing 24 dan 19 unit jet tempur F-16 dari stok mereka sendiri, yang lain berkomitmen untuk melatih pilot Ukraina.

Norwegia juga baru-baru ini menyatakan akan menyumbangkan enam jet tempur serupa kepada Kyiv.

Menurut sumber yang dikutip Bloomberg, batas waktu pengiriman yang ditetapkan pada akhir bulan ini telah "dipatuhi".

Sebelumnya pada bulan Juli, pemerintah Belanda yang akan lengser mengatakan semua persiapan untuk pengiriman F-16 telah selesai dan transfer akan dilakukan segera.

Tidak jelas apakah pilot Ukraina yang dilatih untuk mengoperasikan pesawat oleh negara-negara Barat dapat segera menggunakan pesawat tempur tersebut, menurut laporan Bloomberg yang dilansir Kamis (1/8/2024).

Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina, Diana Davityan, menolak berkomentar tentang masalah tersebut.

Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa F-16, seperti senjata Barat lainnya yang diberikan kepada Kyiv, tidak akan mengubah hasil konflik.

Militer Rusia akan menghancurkan pesawat-pesawat itu sebagaimana yang telah dilakukannya terhadap perangkat keras Ukraina lainnya, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov awal tahun ini.

Minggu lalu, Panglima Militer Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrsky, mengakui kepada The Guardian bahwa militer Ukraina harus membatasi penggunaan F-16 untuk menghindari ditembak jatuh oleh pasukan Rusia.

"Moskow memiliki penerbangan yang unggul dan pertahanan udara yang sangat kuat," kata jenderal tersebut, seraya menambahkan bahwa pesawat buatan AS itu harus berada puluhan kilometer jauhnya dari garis depan untuk menghindari risiko serius.

Sebuah perusahaan swasta Rusia sebelumnya menawarkan hadiah sebesar 15 juta rubel (USD170.000) untuk penghancuran F-16 pertama dalam konflik tersebut.

Rusia telah beberapa kali memperingatkan bahwa tingkat dukungan yang terus meningkat yang diberikan negara-negara Barat kepada Kyiv hanya akan memperpanjang konflik dan penderitaan manusia.

Menurut Rusia, pengiriman senjata yang semakin banyak ke Ukraina juga menjadikan Barat sebagai peserta de facto dalam konflik tersebut.

Para pejabat tinggi di Moskow, termasuk Presiden Vladimir Putin, telah menyebut krisis Ukraina sebagai perang proksi yang dilancarkan oleh Washington dan sekutu NATO-nya terhadap Rusia.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1530 seconds (0.1#10.140)