4 Fakta Terbunuhnya Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Perjuangkan Kemerdekaan Palestina
loading...
A
A
A
GAZA - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang terbunuh di Teheran, Iran, mengejutkan banyak orang di seluruh dunia. Selama ini, sosok pejuang kemerdekaan Palestina inilah yang paling diburu Israel.
Israel sejak lama mengincar kematian Ismail Haniyeh, seiring genosida yang dilakukan rezim Zionis itu di Jalur Gaza. Pembunuhan terhadap Haniyeh diduga dilakukan oleh Israel yang merupakan musuh utama Hamas.
Kematian Ismail Haniyeh ini tentunya membuat sebagian besar warga Palestina berduka karena kehilangan sosok sentral politik dan militer dalam memperjuangkan kemerdekaan negara tersebut.
Fakta Terbunuhnya Ismail Haniyeh
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan seorang pengawalnya dikabarkan tewas di Teheran, Iran. Berita ini dipastikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Rabu (31/7/2024).
Pernyataan tersebut juga dibarengi dengan ungkapan belasungkawa dari IRGC kepada rakyat Palestina, dunia Muslim, dan para pejuang Front Perlawanan atas kematian pemimpin Hamas tersebut.
Pihak Hamas menuding Israel telah melakukan serangan yang menyebabkan pemimpinnya terbunuh. Hamas membuat pernyataan itu di akun Telegram resminya.
Dilansir dari New York Times, Hamas menuduh Israel membunuh Haniyeh, yang memimpin operasi politik kelompok itu dari pengasingan, di Teheran.
Meninggalnya pemimpin Hamas di Iran ini menimbulkan banyak pertanyaan, salah satunya adalah mengapa seorang pemimpin kelompok Palestina itu berada di Iran.
Ini disebabkan karena Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran. Disebutkan juga jika pemimpin Hamas itu telah ada di Iran sejak hari Selasa (30/7/2024).
Kabar kematian pemimpin Hamas ini membuatnya menyusul kematian ketiga anaknya. Ketiga anak Haniyeh dikabarkan telah tewas di Gaza ketika Israel terus melakukan pemboman pada hari raya Idulfitri.
Dalam wawancara dengan Al Jazeera Arab, Haniyeh mengungkap pembunuhan anak-anaknya Hazem, Amir dan Mohammad serta sejumlah cucunya. Kantor berita Shehab melaporkan tiga cucu pemimpin Hamas tewas dalam serangan itu.
Haniyeh mengatakan mereka menjadi sasaran saat mereka mengunjungi kerabatnya untuk merayakan Idulfitri di kamp pengungsi Shati.
Israel sejak lama mengincar kematian Ismail Haniyeh, seiring genosida yang dilakukan rezim Zionis itu di Jalur Gaza. Pembunuhan terhadap Haniyeh diduga dilakukan oleh Israel yang merupakan musuh utama Hamas.
Kematian Ismail Haniyeh ini tentunya membuat sebagian besar warga Palestina berduka karena kehilangan sosok sentral politik dan militer dalam memperjuangkan kemerdekaan negara tersebut.
Fakta Terbunuhnya Ismail Haniyeh
1. Dibunuh di Iran
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan seorang pengawalnya dikabarkan tewas di Teheran, Iran. Berita ini dipastikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Rabu (31/7/2024).
Pernyataan tersebut juga dibarengi dengan ungkapan belasungkawa dari IRGC kepada rakyat Palestina, dunia Muslim, dan para pejuang Front Perlawanan atas kematian pemimpin Hamas tersebut.
2. Hamas Menuding Israel
Pihak Hamas menuding Israel telah melakukan serangan yang menyebabkan pemimpinnya terbunuh. Hamas membuat pernyataan itu di akun Telegram resminya.
Dilansir dari New York Times, Hamas menuduh Israel membunuh Haniyeh, yang memimpin operasi politik kelompok itu dari pengasingan, di Teheran.
3. Tujuan Ismail Haniyeh ke Iran
Meninggalnya pemimpin Hamas di Iran ini menimbulkan banyak pertanyaan, salah satunya adalah mengapa seorang pemimpin kelompok Palestina itu berada di Iran.
Ini disebabkan karena Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran. Disebutkan juga jika pemimpin Hamas itu telah ada di Iran sejak hari Selasa (30/7/2024).
4. Menyusul Ketiga Anak dan Cucunya
Kabar kematian pemimpin Hamas ini membuatnya menyusul kematian ketiga anaknya. Ketiga anak Haniyeh dikabarkan telah tewas di Gaza ketika Israel terus melakukan pemboman pada hari raya Idulfitri.
Dalam wawancara dengan Al Jazeera Arab, Haniyeh mengungkap pembunuhan anak-anaknya Hazem, Amir dan Mohammad serta sejumlah cucunya. Kantor berita Shehab melaporkan tiga cucu pemimpin Hamas tewas dalam serangan itu.
Haniyeh mengatakan mereka menjadi sasaran saat mereka mengunjungi kerabatnya untuk merayakan Idulfitri di kamp pengungsi Shati.
(sya)