Viral, Bocah Genius 11 Tahun Ini Tulis 600 Baris Kode untuk Bikin Roket Sendiri
loading...
A
A
A
BEIJING - Bocah genius di China ini bernama Yan Hongsen. Di usianya yang baru 11 tahun, dia membuat heboh publik setelah menulis 600 baris kode untuk membangun roket.
Yan, asal Zhejiang, tertarik pada roket saat dia menyaksikan lepas landas Long March-2 pada usia empat tahun. Sejak saat itu, dia telah mengambil kursus daring dan belajar fisika serta kimia secara otodidak.
Mulai Agustus 2022, Yan menghabiskan 10 bulan untuk membangun roket berbahan bakar padat buatannya sendiri.
Dia meluncurkan roket bernama Sen Xing pada Juni 2023. Meski jatuh karena kegagalan parasut, Yan tetap tenang dan menganalisis penyebab kegagalan tersebut.
”Nitrocellulose tidak meledak seperti yang diharapkan, pegas dan baterai lithium juga rusak. Mungkin masih ada masalah dengan sambungan badan roket,” kata Yan, seperti dikutip dari South China Morning Post, Minggu (28/7/2024).
Dia kini berencana untuk meluncurkan roket keduanya dan berharap dapat diterima di salah satu dari tujuh universitas pertahanan sipil bergengsi di China. Impian utamanya adalah membangun roket sungguhan bagi China untuk menjelajahi alam semesta.
Si genius kecil ini telah mendokumentasikan perjalanan pengembangan roketnya di media sosial, dan memperoleh lebih dari 440.000 pengikut. Orang tuanya juga mendukung, mengubah ruang tamu rumah mereka menjadi studio penelitian roket.
Ayahnya telah berbagi kebanggaan dan kegembiraannya dengan South China Morning Post saat mengenang peluncuran roket perdananya. ''Meskipun roket itu jatuh, saya menganggap penerbangan pertamanya sebagai sebuah kemenangan. Saya sangat gembira, tetapi anak saya menanggapinya dengan tenang, tetap tenang dan kalem,” kata Hongsen.
“Saya tidak mengerti tentang kedirgantaraan, tetapi saya akan selalu mendampingi anak saya. Sebagai orang tua, kami sepenuhnya mendukung impian anak kami. Jika dia menemui kesulitan teknis yang tidak dapat dipecahkannya, dia selalu menghubungi saya, dan saya berusaha sebaik mungkin untuk meminta bantuan para ahli,” imbuh ayah bocah tersebut.
Prestasinya telah menarik perhatian para pendidik, penggemar teknologi, dan penggemar luar angkasa di seluruh dunia. Prestasinya juga telah menjadi viral di media sosial China, menarik perhatian jutaan orang dan membuatnya mendapatkan reputasi sebagai bakat luar biasa.
"Orang tuanya luar biasa karena mendukung impian anak mereka tanpa syarat," tulis seorang pengguna media sosial.
“Dia pasti orang termuda yang membangun roket di China. Saya sangat bangga padanya,” imbuh warga China lainnya di media sosial.
Yan, asal Zhejiang, tertarik pada roket saat dia menyaksikan lepas landas Long March-2 pada usia empat tahun. Sejak saat itu, dia telah mengambil kursus daring dan belajar fisika serta kimia secara otodidak.
Mulai Agustus 2022, Yan menghabiskan 10 bulan untuk membangun roket berbahan bakar padat buatannya sendiri.
Dia meluncurkan roket bernama Sen Xing pada Juni 2023. Meski jatuh karena kegagalan parasut, Yan tetap tenang dan menganalisis penyebab kegagalan tersebut.
”Nitrocellulose tidak meledak seperti yang diharapkan, pegas dan baterai lithium juga rusak. Mungkin masih ada masalah dengan sambungan badan roket,” kata Yan, seperti dikutip dari South China Morning Post, Minggu (28/7/2024).
Dia kini berencana untuk meluncurkan roket keduanya dan berharap dapat diterima di salah satu dari tujuh universitas pertahanan sipil bergengsi di China. Impian utamanya adalah membangun roket sungguhan bagi China untuk menjelajahi alam semesta.
Si genius kecil ini telah mendokumentasikan perjalanan pengembangan roketnya di media sosial, dan memperoleh lebih dari 440.000 pengikut. Orang tuanya juga mendukung, mengubah ruang tamu rumah mereka menjadi studio penelitian roket.
Ayahnya telah berbagi kebanggaan dan kegembiraannya dengan South China Morning Post saat mengenang peluncuran roket perdananya. ''Meskipun roket itu jatuh, saya menganggap penerbangan pertamanya sebagai sebuah kemenangan. Saya sangat gembira, tetapi anak saya menanggapinya dengan tenang, tetap tenang dan kalem,” kata Hongsen.
“Saya tidak mengerti tentang kedirgantaraan, tetapi saya akan selalu mendampingi anak saya. Sebagai orang tua, kami sepenuhnya mendukung impian anak kami. Jika dia menemui kesulitan teknis yang tidak dapat dipecahkannya, dia selalu menghubungi saya, dan saya berusaha sebaik mungkin untuk meminta bantuan para ahli,” imbuh ayah bocah tersebut.
Prestasinya telah menarik perhatian para pendidik, penggemar teknologi, dan penggemar luar angkasa di seluruh dunia. Prestasinya juga telah menjadi viral di media sosial China, menarik perhatian jutaan orang dan membuatnya mendapatkan reputasi sebagai bakat luar biasa.
"Orang tuanya luar biasa karena mendukung impian anak mereka tanpa syarat," tulis seorang pengguna media sosial.
“Dia pasti orang termuda yang membangun roket di China. Saya sangat bangga padanya,” imbuh warga China lainnya di media sosial.
(mas)