India Uji Sistem Rudal S-400 yang Dibeli dari Rusia, Sukses Tembak Jatuh 80% Target

Minggu, 28 Juli 2024 - 08:47 WIB
loading...
India Uji Sistem Rudal...
India uji sistem rudal S-400 yang dibeli dari Rusia, klaim sukses tembak jatuh 80% target. Foto/Russian Media Topcor
A A A
NEW DELHI - Militer India telah menguji coba sistem pertahanan rudal S-400 yang dibeli dari Rusia. Mereka mengeklaim senjata yang diberi nama S-400 Sudarshan itu sukses menembak jatuh 80 persen dari paket pesawat tempur "musuh" dan memaksa mundur target yang lain.

Angkatan Udara India (IAF) menguji coba sistem pertahanan canggih itu dalam sebuah latihan tempur baru-baru ini di sebuah area tempat pasukannya mengerahkan pesawat tempurnya sendiri sebagai “pesawat agresor musuh” dalam kehidupan nyata. Pesawat-pesawat itu dilacak dan menjadi target.

Sumber pertahanan setempat mengatakan latihan tersebut menunjukkan keberhasilan signifikan dari kemampuan sistem pertahanan udara, di mana 80 persen pesawat “musuh” yang masuk dicegat oleh sistem S-400.



Saat ini, India telah mengoperasikan tiga skuadron S-400, dan rencananya akan menerima dua sisanya dari Rusia dalam beberapa tahun ke depan. Moskow telah berkomitmen untuk mengirimkan dua skuadron rudal pertahanan udara S-400 tambahan tersebut pada kuartal ketiga tahun 2026.

Awalnya, Moskow diharapkan untuk memasok kelima skuadron tersebut pada awal tahun 2024, tetapi jadwal pengiriman tertunda karena perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Meskipun demikian, IAF telah mengoperasikan sepenuhnya tiga skuadron yang diterima sejauh ini.

"Penempatan saat ini menunjukkan bahwa kami memiliki hampir 1,5 skuadron yang masing-masing ditempatkan di garis depan dengan China dan Pakistan," kata sumber pertahanan tersebut, seperti dikutip dari Army Recognition, Minggu (28/7/2024).

S-400 Triumf, yang oleh NATO disebut SA-21 Growler, adalah salah satu sistem pertahanan udara jarak jauh tercanggih di dunia. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan pesawat, drone, serta rudal balistik dan jelajah hingga jarak 400 kilometer dan pada ketinggian hingga 30 kilometer.

Sistem ini dapat menyerang beberapa target secara bersamaan dengan berbagai jenis rudal, sehingga menyediakan perisai pertahanan berlapis-lapis.

Sistem ini memiliki kemampuan multitarget, yang mampu melacak dan menyerang hingga 80 target secara bersamaan.

Dilengkapi dengan sistem radar canggih, S-400 dapat mendeteksi pesawat siluman dan target lain yang sulit diamati. Selain itu, sistem ini bersifat mobile dan dapat dengan cepat dikerahkan dan dikerahkan kembali ke lokasi yang berbeda sesuai kebutuhan.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pakistan Klaim Serangan...
Pakistan Klaim Serangan Militer India Segera Terjadi
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Ini Hukuman bagi Pelanggar...
Ini Hukuman bagi Pelanggar Ketentuan Haji, Denda Hampir Rp900 Juta hingga Deportasi
Rekomendasi
DPR Ungkap Sosok yang...
DPR Ungkap Sosok yang Usulkan Solo Jadi Daerah Istimewa Surakarta
Cara Cek Hasil Tes RBB...
Cara Cek Hasil Tes RBB BUMN 2025, Mudah Banget!
Bukan Cuma BUMN, Aset...
Bukan Cuma BUMN, Aset Negara Seperti GBK Akan Diambil Alih Danantara
Berita Terkini
Korban Tewas Ledakan...
Korban Tewas Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Capai 70 Orang, Teheran Sebut Ada Kelalaian
13 menit yang lalu
Jatuh dari Kapal Induk...
Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
36 menit yang lalu
Pakistan Klaim Serangan...
Pakistan Klaim Serangan Militer India Segera Terjadi
1 jam yang lalu
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
1 jam yang lalu
Siapa Rami Makhlouf?...
Siapa Rami Makhlouf? Pengusaha yang Membentuk 150.00 Pasukan Elite dan Menyebut Bashar Al Assad sebagai Singa Palsu
3 jam yang lalu
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
5 jam yang lalu
Infografis
China Marah, AS Tak...
China Marah, AS Tak Mau Tarik Sistem Rudal Typhon dari Filipina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved