India Uji Sistem Rudal S-400 yang Dibeli dari Rusia, Sukses Tembak Jatuh 80% Target
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Militer India telah menguji coba sistem pertahanan rudal S-400 yang dibeli dari Rusia. Mereka mengeklaim senjata yang diberi nama S-400 Sudarshan itu sukses menembak jatuh 80 persen dari paket pesawat tempur "musuh" dan memaksa mundur target yang lain.
Angkatan Udara India (IAF) menguji coba sistem pertahanan canggih itu dalam sebuah latihan tempur baru-baru ini di sebuah area tempat pasukannya mengerahkan pesawat tempurnya sendiri sebagai “pesawat agresor musuh” dalam kehidupan nyata. Pesawat-pesawat itu dilacak dan menjadi target.
Sumber pertahanan setempat mengatakan latihan tersebut menunjukkan keberhasilan signifikan dari kemampuan sistem pertahanan udara, di mana 80 persen pesawat “musuh” yang masuk dicegat oleh sistem S-400.
Saat ini, India telah mengoperasikan tiga skuadron S-400, dan rencananya akan menerima dua sisanya dari Rusia dalam beberapa tahun ke depan. Moskow telah berkomitmen untuk mengirimkan dua skuadron rudal pertahanan udara S-400 tambahan tersebut pada kuartal ketiga tahun 2026.
Awalnya, Moskow diharapkan untuk memasok kelima skuadron tersebut pada awal tahun 2024, tetapi jadwal pengiriman tertunda karena perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.
Meskipun demikian, IAF telah mengoperasikan sepenuhnya tiga skuadron yang diterima sejauh ini.
"Penempatan saat ini menunjukkan bahwa kami memiliki hampir 1,5 skuadron yang masing-masing ditempatkan di garis depan dengan China dan Pakistan," kata sumber pertahanan tersebut, seperti dikutip dari Army Recognition, Minggu (28/7/2024).
S-400 Triumf, yang oleh NATO disebut SA-21 Growler, adalah salah satu sistem pertahanan udara jarak jauh tercanggih di dunia. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan pesawat, drone, serta rudal balistik dan jelajah hingga jarak 400 kilometer dan pada ketinggian hingga 30 kilometer.
Sistem ini dapat menyerang beberapa target secara bersamaan dengan berbagai jenis rudal, sehingga menyediakan perisai pertahanan berlapis-lapis.
Sistem ini memiliki kemampuan multitarget, yang mampu melacak dan menyerang hingga 80 target secara bersamaan.
Dilengkapi dengan sistem radar canggih, S-400 dapat mendeteksi pesawat siluman dan target lain yang sulit diamati. Selain itu, sistem ini bersifat mobile dan dapat dengan cepat dikerahkan dan dikerahkan kembali ke lokasi yang berbeda sesuai kebutuhan.
Angkatan Udara India (IAF) menguji coba sistem pertahanan canggih itu dalam sebuah latihan tempur baru-baru ini di sebuah area tempat pasukannya mengerahkan pesawat tempurnya sendiri sebagai “pesawat agresor musuh” dalam kehidupan nyata. Pesawat-pesawat itu dilacak dan menjadi target.
Sumber pertahanan setempat mengatakan latihan tersebut menunjukkan keberhasilan signifikan dari kemampuan sistem pertahanan udara, di mana 80 persen pesawat “musuh” yang masuk dicegat oleh sistem S-400.
Saat ini, India telah mengoperasikan tiga skuadron S-400, dan rencananya akan menerima dua sisanya dari Rusia dalam beberapa tahun ke depan. Moskow telah berkomitmen untuk mengirimkan dua skuadron rudal pertahanan udara S-400 tambahan tersebut pada kuartal ketiga tahun 2026.
Awalnya, Moskow diharapkan untuk memasok kelima skuadron tersebut pada awal tahun 2024, tetapi jadwal pengiriman tertunda karena perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.
Meskipun demikian, IAF telah mengoperasikan sepenuhnya tiga skuadron yang diterima sejauh ini.
"Penempatan saat ini menunjukkan bahwa kami memiliki hampir 1,5 skuadron yang masing-masing ditempatkan di garis depan dengan China dan Pakistan," kata sumber pertahanan tersebut, seperti dikutip dari Army Recognition, Minggu (28/7/2024).
S-400 Triumf, yang oleh NATO disebut SA-21 Growler, adalah salah satu sistem pertahanan udara jarak jauh tercanggih di dunia. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan pesawat, drone, serta rudal balistik dan jelajah hingga jarak 400 kilometer dan pada ketinggian hingga 30 kilometer.
Sistem ini dapat menyerang beberapa target secara bersamaan dengan berbagai jenis rudal, sehingga menyediakan perisai pertahanan berlapis-lapis.
Sistem ini memiliki kemampuan multitarget, yang mampu melacak dan menyerang hingga 80 target secara bersamaan.
Dilengkapi dengan sistem radar canggih, S-400 dapat mendeteksi pesawat siluman dan target lain yang sulit diamati. Selain itu, sistem ini bersifat mobile dan dapat dengan cepat dikerahkan dan dikerahkan kembali ke lokasi yang berbeda sesuai kebutuhan.
(mas)