Jokowi Undang Trump Berkunjung ke Indonesia

Sabtu, 27 Juli 2019 - 05:03 WIB
Jokowi Undang Trump Berkunjung ke Indonesia
Jokowi Undang Trump Berkunjung ke Indonesia
A A A
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dia dengan senang hati mengundang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump untuk mengunjungi Jakarta.

Pemimpin negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini juga membuka opsi melarang kelompok Front Pembela Islam (FPI) selam lima tahun masa kepemimpinannya ke depan.

Undangan untuk Trump agar mengunjungi Indonesia itu disampaikan Jokowi yang melayani wawancara jurnalis The Associated Press pada hari Jumat.

"Dengan senang hati pemerintah mengundang Trump untuk mengunjungi Indonesia," kata Presiden Jokowi. Mantan wali kota Surakarta dan mantan gubernur DKI Jakarta ini yakin masyarakat Indonesia juga akan menyambut Trump jika pemimpin Amerika itu bersedia berkunjung.

Indonesia memiliki hampir 270 juta orang dan sekitar 90 persennya adalah Muslim. Jokowi terpilih kembali dalam pemilihan presiden pada bulan April lalu dan menjanjikan reformasi besar-besaran untuk menarik lebih banyak investasi asing.

Dalam wawancara dengan media Amerika itu, Presiden Jokowi mengatakan bisa saja dia melarang kelompok Front Pembela Islam selama masa lima tahun kepemimpinannya ke depan.

"Larangan itu mungkin, jika pemerintah meninjau dari sudut pandang keamanan dan ideologi menunjukkan bahwa mereka tidak sejalan dengan bangsa," kata Jokowi.

Pemerintah Jokowi di periode sebelumnya atau pada 2017 lalu melarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sebuah kelompok yang berkampanye untuk kekhalifahan global.

Presiden Jokowi merasa tidak memiliki hambatan politik dalam masa jabatan terakhirnya dan bersumpah untuk mendorong reformasi ekonomi.

"Dalam lima tahun ke depan saya tidak memiliki beban politik sehingga dalam membuat keputusan, terutama keputusan penting bagi negara, menurut saya itu akan lebih mudah," katanya.

Kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden April lalu dikonfirmasi pada bulan lalu setelah Mahkamah Konstitusi menolak gugatan dari pasangan rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pemimpin Indonesia ini memnambahkan, birokrasi yang rumit akan disederhanakan. Undang-undang perburuhan juga akan dia dirombak untuk menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

"Beberapa orang akan senang, beberapa orang tidak akan senang," katanya menjawab prediksi dari rencananya untuk merombak undang-undang perburuhan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3386 seconds (0.1#10.140)