Malaria Kebal Obat Meluas di Asia Tenggara

Rabu, 24 Juli 2019 - 13:33 WIB
Malaria Kebal Obat Meluas di Asia Tenggara
Malaria Kebal Obat Meluas di Asia Tenggara
A A A
LONDON - Malaria yang kebal terhadap obat telah menyebar luas dari Kamboja dan kian dominan di Vietnam, Laos dan Thailand utara.

Para peneliti mengkhawatirkan kemungkinan penyebarannya ke Afrika. Dengan memakai pemeriksaan genomik untuk melacak penyebaran malaria kebal obat, para peneliti menemukan bahwa strain yang dikenal sebagai KEL1/PLA1 juga telah berevolusi dan mengalami mutasi genetik baru yang mungkin membuat penyakit itu semakin kebal terhadap obat.

“Kami menemukan ini telah menyebar secara agresif, menggantikan parasit malaria lokal dan menjadi strain dominan di Vietnam, Laos dan Thailand timurlaut,” papar Roberto Amato, yang bekerja dengan tim dari Wellcome Sanger Institute dan Universitas Oxford di Inggris serta Universitas Mahidol di Thailand.

Risiko meningkat bahwa strain baru dapat mengancam sub-Sahara Afrika di mana sebagian besar kasus malaria dan kasus kematian pasien dialami oleh banyak bayi dan anak-anak. “Strain parasit malaria yang kebal obat ini dapat menginvasi wilayah baru dan mendapatkan properti genetik baru, meningkatkan prospek mengerikan bahwa ini dapat menyebar ke Afrika, saat resistensi pada obat chloroquine terjadi pada 1980-an, mengakibatkan jutaan orang tewas,” ungkap Olivo Miotto dari Universitas Oxford yang turut menyusun penelitian itu.

Malaria itu disebabkan oleh parasit Plasmodium yang dibawa nyamuk dan menyebar melalui gigitan nyamuk. Hampir 220 juta orang terinfeksi malaria pada 2017 menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan 400.000 orang meninggal dunia.

Malaria dapat diatasi dengan obat jika ditangani sedini mungkin. Namun dengan parasit malaria yang berevolusi hingga kebal obat telah menghalangi upaya pemberantasannya.

Malaria yang sudah kebal terhadap chloroquine itu menyebat di penjuru Asia ke Afrika pada era 1950-an hingga 1980-an.

Perawatan pertama di banyak wilayah Asia pada dekade lalu adalah kombinasi obat dihydroartemisinin dan piperaquine yang dikenal sebagai DHA-PPQ. Para peneliti menemukan dalam studi sebelumnya bahwa strain malaria yang kebal obat itu telah berevolusi dan menyebar ke penjuru Kamboja antara 2007 dan 2013.

Riset terbaru yang dirilis di jurnal Lancet Infectious Diseases ini menemukan bahwa strain malaria itu telah melintasi perbatasan negara dan meluas wilayahnya. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3416 seconds (0.1#10.140)