Geng Pemuda Amuk Papua Nugini: 26 Orang Dibantai, Gadis-gadis Diperkosa

Jum'at, 26 Juli 2024 - 09:23 WIB
loading...
A A A
“Sebagian besar mayat ditemukan, kepala mereka dipenggal. Beberapa adalah ibu yang berusaha menyelamatkan anak-anak mereka dari pembantaian,” katanya.

“Tempat kejadian perkara membusuk dengan mayat-mayat. Beberapa mayat terlihat mengambang di Sungai Sepik dan dimakan buaya,” imbuh dia.

Seorang wanita menggambarkan bagaimana dia diam-diam berpegangan pada sebatang kayu, berusaha mati-matian untuk menghindari para penyerang.

“Saya bisa mendengar wanita-wanita merintih kesakitan, anak-anak menangis. Saya beruntung para pria itu tidak melihat saya,” katanya kepada The National.

“Tiga saudara perempuan saya diperkosa tetapi melarikan diri sementara tujuh lainnya hilang. Tiga ibu dengan bayi dibunuh dan bayi-bayinya dibawa pergi.”

Pihak berwenang telah mengerahkan tim untuk menyediakan makanan dan tempat berteduh bagi para pengungsi dan satu regu bergerak akan dikerahkan dalam upaya untuk menghentikan kekerasan yang telah melanda daerah tersebut selama tujuh tahun terakhir.

Pembantaian yang mengerikan itu dilaporkan oleh surat kabar besar di PNG.

Kepala hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Saya merasa ngeri dengan pecahnya kekerasan mematikan yang mengejutkan di Papua Nugini, yang tampaknya sebagai akibat dari perselisihan atas kepemilikan tanah dan danau serta hak pengguna."

Turk, yang juga pengacara Austria, meminta otoritas PNG untuk melakukan investigasi yang cepat, tidak memihak, dan transparan serta memastikan mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.

"Sangat penting bagi para korban dan keluarga mereka untuk menerima ganti rugi, termasuk perumahan yang layak, perlindungan yang efektif terhadap serangan lebih lanjut, dan dukungan psikososial yang diperlukan," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0863 seconds (0.1#10.140)