Malaysia Tahan Ratusan Pengungsi dan Migran Asing Saat Lockdown

Jum'at, 01 Mei 2020 - 22:30 WIB
loading...
Malaysia Tahan Ratusan Pengungsi dan Migran Asing Saat Lockdown
Polisi memakai baju pelindung di depan apartemen untuk menangkap imigran illegal di Kuala Lumpur, Malaysia, 1 Mei. Foto/REUTERS/Lim Huey Teng
A A A
KUALA LUMPUR - Malaysia menahan ratusan pengungsi dan pekerja migran karena tinggal secara illegal di negara itu.

Berbagai kelompok hak asasi manusia (HAM) menyatakan penahanan terjadi saat pembatasan pergerakan dan perjalanan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Muncul kemarahan publik dalam beberapa hari terakhir terkait kehadiran migran asing di Malaysia yang beberapa orang dituduh menyebarkan virus corona dan membebani sumber daya pemerintah.

Malaysia memiliki sekitar 2 juta pekerja asing terdaftar namun otoritas memperkirakan ada lebih banyak lagi yang tinggal di negara itu tanpa dokumen lengkap.

Malaysia juga tidak resmi mengakui pengungsi dan menganggapnya sebagai migran illegal.

“Penahanan itu setelah razia imigrasi di wilayah sekitar Kuala Lumpur, tempat ribuan pekerja migran dan pengungsi tinggal,” papar pernyataan berbagai organisasi HAM dan foto-foto di media sosial.

Human Rights Watch dan Asia Pacific Refugee Rights Network menyatakan lebih dari 700 migran yang ditahan itu termasuk anak muda. Kepolisian dan Departemen Imigrasi Malaysia belum memberikan komentar terkait masalah itu.

Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) menyatakan sejumlah pencari suaka telah ditahan dan mendapat informasi dari otoritas bahwa pengungsi dan pencari suaka ditahan untuk tujuan verifikasi identitas.

Pejabat Malaysia menyatakan para pekerja asing yang sebagian besar dari Asia Selatan itu ditahan karena tidak memiliki izin. Lebih banyak razia akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

Kepala Program Asia Pacific Refugee Rights Network Rachel Tan menyatakan, “Penahanan itu kriminalisasi pada orang yang mengalami kesulitan dan kondisi kerja berbahaya.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)