Itamar Ben-Gvir Klaim Israel Mengubah Status Quo Masjid Al Aqsa

Rabu, 24 Juli 2024 - 18:10 WIB
loading...
Itamar Ben-Gvir Klaim...
Israel mengubah status Masjid Al Aqsa. Foto/EPA
A A A
GAZA - Menteri sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan orang-orang Yahudi diizinkan untuk beribadah di Masjid Al Aqsa. Itu sebagai sebuah pernyataan yang bertentangan dengan kebijakan yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

“Saya berada di eselon politik, dan eselon politik mengizinkan orang Yahudi berdoa di Bukit Bait Suci,” katanya dalam pidato di sebuah konvensi yang mendorong kunjungan orang Yahudi ke tempat suci tersebut, dilansir Al Jazeera.

Terletak di Yerusalem Timur yang diduduki, Masjid Al Aqsa, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, adalah titik konflik yang berulang dalam konflik Israel-Palestina.

Sejak tahun 1967, Wakaf – sebuah badan yang ditunjuk Yordania – mengelola situs tersebut sementara Israel memiliki kendali “keamanan”. Berdasarkan perjanjian tersebut, hanya umat Islam yang diperbolehkan salat di sana, dan kunjungan non-Muslim hanya diperbolehkan pada waktu-waktu tertentu.

Namun, seperti yang dikatakan oleh analis International Crisis Group Mairav Zonszein, semakin banyak pengunjung Yahudi yang berdoa di sana “yang bertentangan langsung” dengan perjanjian status quo.



“Mengumumkan perubahan tersebut sekarang adalah upaya langsung untuk memicu kekerasan dan bentrokan di Yerusalem dan dunia Muslim,” kata Zonszein.

Pekan lalu, Ben-Gvir mengunjungi lokasi tersebut dalam apa yang oleh para kritikus disebut sebagai provokasi berbahaya yang bertujuan menggagalkan perundingan yang sudah rapuh mengenai kembalinya para tawanan yang ditahan di Gaza.

Sementara itu, setidaknya 121 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, telah tewas sejak awal serangan Israel di wilayah timur Khan Younis, demikian diumumkan oleh pertahanan sipil Gaza.

Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim sedang bekerja untuk mengevakuasi banyak orang yang terjebak di kota Bani Suheila, di timur Khan Younis.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.145 orang dan melukai 90.257 lainnya sejak 7 Oktober. "Sebanyak 55 warga Palestina tewas dan 110 lainnya luka-luka dalam 24 jam terakhir," katanya dalam sebuah pernyataan.

(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1797 seconds (0.1#10.140)