Pidato Pertama sejak Upaya Pembunuhan, Trump Janji Perjuangkan Persatuan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memaparkan alasan untuk "membuat Amerika hebat sekali lagi" dalam pidato penerimaan pencalonannya di Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) di Milwaukee pada Kamis (18/7/2024).
Trump menyampaikan pidato publik pertamanya sejak lolos dari percobaan pembunuhan dalam rapat umum di Butler, Pennsylvania, akhir pekan lalu.
Mantan presiden itu naik panggung pada hari terakhir RNC untuk menyampaikan visinya bagi masa depan AS, dalam pidato yang ditulis ulang sepenuhnya setelah penembakan itu.
"Saya tidak seharusnya berada di sini malam ini," ungkap Trump, mengingat rincian percobaan pembunuhan itu, saat hadirin mulai meneriakkan, "Ya, Anda!"
"Saya berdiri di hadapan Anda malam ini dengan pesan keyakinan, kekuatan, dan harapan. Empat bulan dari sekarang, kita akan meraih kemenangan luar biasa, dan kita akan memulai empat tahun terhebat dalam sejarah negara kita," tegas Trump kepada para pendukungnya.
“Kita bangkit bersama, atau kita hancur berantakan. Saya mencalonkan diri sebagai presiden untuk seluruh Amerika, bukan setengah dari Amerika, karena tidak ada kemenangan dalam kemenangan untuk setengah dari Amerika,” ungkap dia.
Trump mengaku awalnya telah menyiapkan "pidato yang sangat keras... yang isinya semua tentang pemerintahan Presiden Joe Biden yang korup", tetapi "menyimpannya begitu saja" setelah percobaan pembunuhan itu.
Mantan presiden itu berbicara selama lebih dari 40 menit sebelum pertama-tama menyebut "pemerintahan saat ini" dalam pidatonya di RNC, dan tidak menyebut nama lawan Demokratnya.
Trump mengakhiri pidatonya yang panjang dengan janji untuk "dengan segera membuat Amerika hebat lagi."
"Kita akan menyelamatkan negara ini. Kita akan memulihkan Republik, dan kita akan mengantar masa depan yang kaya dan indah yang sangat pantas diterima oleh rakyat kita," tegas dia.
Calon wakil presiden Trump untuk pemilu November, Senator Ohio JD Vance, telah berpidato di RNC malam sebelumnya, secara resmi menerima pencalonan wakil presiden.
Selama pidatonya yang berdurasi setengah jam, anggota parlemen dan veteran Korps Marinir itu mengkritik Biden karena mendukung kesepakatan perdagangan yang "menghancurkan" lapangan kerja manufaktur Amerika dan mendukung invasi ke Afghanistan dan Irak.
Vance berjanji pemerintahan Trump kedua hanya akan mengirim pasukan Amerika ke medan perang jika benar-benar diperlukan.
Lihat Juga: Kisah Pascal, Diaspora Lulusan University of Notre Dame yang Geluti Dunia Teater di New York
Trump menyampaikan pidato publik pertamanya sejak lolos dari percobaan pembunuhan dalam rapat umum di Butler, Pennsylvania, akhir pekan lalu.
Mantan presiden itu naik panggung pada hari terakhir RNC untuk menyampaikan visinya bagi masa depan AS, dalam pidato yang ditulis ulang sepenuhnya setelah penembakan itu.
"Saya tidak seharusnya berada di sini malam ini," ungkap Trump, mengingat rincian percobaan pembunuhan itu, saat hadirin mulai meneriakkan, "Ya, Anda!"
"Saya berdiri di hadapan Anda malam ini dengan pesan keyakinan, kekuatan, dan harapan. Empat bulan dari sekarang, kita akan meraih kemenangan luar biasa, dan kita akan memulai empat tahun terhebat dalam sejarah negara kita," tegas Trump kepada para pendukungnya.
“Kita bangkit bersama, atau kita hancur berantakan. Saya mencalonkan diri sebagai presiden untuk seluruh Amerika, bukan setengah dari Amerika, karena tidak ada kemenangan dalam kemenangan untuk setengah dari Amerika,” ungkap dia.
Trump mengaku awalnya telah menyiapkan "pidato yang sangat keras... yang isinya semua tentang pemerintahan Presiden Joe Biden yang korup", tetapi "menyimpannya begitu saja" setelah percobaan pembunuhan itu.
Mantan presiden itu berbicara selama lebih dari 40 menit sebelum pertama-tama menyebut "pemerintahan saat ini" dalam pidatonya di RNC, dan tidak menyebut nama lawan Demokratnya.
Trump mengakhiri pidatonya yang panjang dengan janji untuk "dengan segera membuat Amerika hebat lagi."
"Kita akan menyelamatkan negara ini. Kita akan memulihkan Republik, dan kita akan mengantar masa depan yang kaya dan indah yang sangat pantas diterima oleh rakyat kita," tegas dia.
Calon wakil presiden Trump untuk pemilu November, Senator Ohio JD Vance, telah berpidato di RNC malam sebelumnya, secara resmi menerima pencalonan wakil presiden.
Selama pidatonya yang berdurasi setengah jam, anggota parlemen dan veteran Korps Marinir itu mengkritik Biden karena mendukung kesepakatan perdagangan yang "menghancurkan" lapangan kerja manufaktur Amerika dan mendukung invasi ke Afghanistan dan Irak.
Vance berjanji pemerintahan Trump kedua hanya akan mengirim pasukan Amerika ke medan perang jika benar-benar diperlukan.
Lihat Juga: Kisah Pascal, Diaspora Lulusan University of Notre Dame yang Geluti Dunia Teater di New York
(sya)