Miliarder Elon Musk Juga Dua Kali Nyaris Dibunuh
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk mengungkap bahwa dua upaya pembunuhan menargetkan dirinya dalam delapan bulan terakhir.
Pengungkapan oleh CEO SpaceX dan Tesla tersebut muncul pada hari Sabtu, beberapa jam setelah calon presiden (capres) dari Partai Republik, Donald Trump, ditembak dan terluka saat kampanye di Butler, Pennsylvania.
Beberapa tembakan dilepaskan saat mantan presiden Amerika tersebut menyampaikan pidato kampanye, dan salah satunya mengenai telinga kanannya.
Saat politisi tersebut dibawa keluar panggung kampanye oleh agen Secret Service, ternyata penembakan tersebut mengakibatkan kematian salah satu peserta kampanye dan dua lainnya terluka parah.
Pihak berwenang AS kemudian melaporkan bahwa tersangka penembak berusia 20 tahun, yang dilaporkan beraksi dari atap di dekat lokasi kampanye, ditembak mati oleh agen Secret Service.
Dalam sebuah posting di X pada hari Minggu (14/7/2024), Musk menulis, “Masa-masa berbahaya di depan.”
"Dua orang (dalam kesempatan terpisah) telah mencoba membunuh saya dalam 8 bulan terakhir," lanjut Musk.
Miliarder teknologi tersebut menambahkan, “Mereka ditangkap dengan senjata sekitar 20 menit berkendara dari markas Tesla di Texas.”
Dia membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan terhadap pengguna X yang meminta taipan yang blakblakan itu untuk meningkatkan perlindungannya sebanyak tiga kali lipat.
"Jika mereka bisa datang untuk Trump, mereka juga akan datang untuk Anda," tulis pengguna X mengingatkan Musk.
Mengomentari upaya pembunuhan Trump, Musk menulis dalam posting-an terpisah: “Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap pemulihannya cepat.”
Miliarder tersebut telah berulang kali mengkritik pemerintahan Partai Demokrat saat ini, dengan mengeklaim pada Mei 2022 bahwa kekuatan politik telah menjadi partai yang memecah belah dan membenci. "Jadi saya tidak dapat lagi mendukung mereka dan akan memilih Partai Republik," ujarnya.
Pengungkapan oleh CEO SpaceX dan Tesla tersebut muncul pada hari Sabtu, beberapa jam setelah calon presiden (capres) dari Partai Republik, Donald Trump, ditembak dan terluka saat kampanye di Butler, Pennsylvania.
Beberapa tembakan dilepaskan saat mantan presiden Amerika tersebut menyampaikan pidato kampanye, dan salah satunya mengenai telinga kanannya.
Saat politisi tersebut dibawa keluar panggung kampanye oleh agen Secret Service, ternyata penembakan tersebut mengakibatkan kematian salah satu peserta kampanye dan dua lainnya terluka parah.
Pihak berwenang AS kemudian melaporkan bahwa tersangka penembak berusia 20 tahun, yang dilaporkan beraksi dari atap di dekat lokasi kampanye, ditembak mati oleh agen Secret Service.
Dalam sebuah posting di X pada hari Minggu (14/7/2024), Musk menulis, “Masa-masa berbahaya di depan.”
"Dua orang (dalam kesempatan terpisah) telah mencoba membunuh saya dalam 8 bulan terakhir," lanjut Musk.
Miliarder teknologi tersebut menambahkan, “Mereka ditangkap dengan senjata sekitar 20 menit berkendara dari markas Tesla di Texas.”
Dia membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan terhadap pengguna X yang meminta taipan yang blakblakan itu untuk meningkatkan perlindungannya sebanyak tiga kali lipat.
"Jika mereka bisa datang untuk Trump, mereka juga akan datang untuk Anda," tulis pengguna X mengingatkan Musk.
Mengomentari upaya pembunuhan Trump, Musk menulis dalam posting-an terpisah: “Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap pemulihannya cepat.”
Miliarder tersebut telah berulang kali mengkritik pemerintahan Partai Demokrat saat ini, dengan mengeklaim pada Mei 2022 bahwa kekuatan politik telah menjadi partai yang memecah belah dan membenci. "Jadi saya tidak dapat lagi mendukung mereka dan akan memilih Partai Republik," ujarnya.
(mas)