F-35 AS-Inggris-Israel Latihan Gabungan, Persiapan Perang?

Jum'at, 28 Juni 2019 - 04:39 WIB
F-35 AS-Inggris-Israel Latihan Gabungan, Persiapan Perang?
F-35 AS-Inggris-Israel Latihan Gabungan, Persiapan Perang?
A A A
TEL AVIV - Pesawat-pesawat jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat, Inggris dan Israel untuk pertama kalinya melakukan latihan tempur gabungan di atas Laut Mediterania minggu ini. Manuver gabungan itu memicu spekulasi bahwa ketiga negara itu sedang mempersiapkan perang dengan Iran.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membenarkan adanya latihan tempur gabungan jet-jet tempur canggih ketiga negara.

Latihan gabungan itu dijuluki "Tri-Lightning", merujuk pada nama resmi pesawat; Lockheed Martin F-35 Lightning II. F-35 dari ketiga negara mensimulasikan pertempuran melawan pesawat terbang canggih dan pesawat tempur generasi sebelumnya, dalam berbagai skenario, dengan tujuan meningkatkan interoperabilitas dan koordinasi dalam operasi udara di antara ketiga negara.

Menurut siaran pers Angkatan Udara AS, sebagian besar latihan dilakukan dalam situasi di mana ketiga negara bersahabat, dengan pesawat lain yang digunakan sebagai "musuh".

Menurut Kepala Staf Angkatan Udara Israel (IAF) Brigadir Jenderal Amnon Ein-Dar, latihan ini mencerminkan kerja sama erat antara pasukan dari ketiga negara. "Kerja sama internasional antara Israel, AS dan Inggris memperkuat minat bersama dan kemampuan baru dan eksklusif di Timur Tengah," katanya seperti dikutip dari Breaking Israel News, Kamis (27/6/2019).

Latihan digelar ketika perseteruan AS dengan Iran semakin memanas. Iran telah menembak jatuh pesawat nirawak mata-mata Washington, RQ-4 Global Hawk, dengan sistem rudalnya pada 20 Juni lalu. Presiden Donald Trump awalnya memberi izin kepada Pentagon untuk melakukan serangan udara terhadap Iran sebagai pembalasan, namun Trump membatalkan izin tersebut seitar 10 menit sebelum serangan dimulai.

Trump mengatakan jika serangan balasan AS itu dijalankan, sekitar 150 orang di Iran akan tewas. Menurut Trump perkiraan korban tewas yang dia peroleh dari jenderal Pentagon tidak sebanding dengan penembakan pesawat RQ-4 Global Hawk.

Kendati membatalkan serangan AS, Trump masih terlibat perang kata-kata dengan para pejabat Iran, termasuk saling mengumbar hinaan. Beberapa hari lalu, Trump mengancam Teheran dengan kekuatan luar biasa dan melenyapkan setelah Presiden Hassan Rouhani menyebut Gedung Putih mengalami "keterbelakangan mental" karena menjatuhkan sannksi terhadap Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5103 seconds (0.1#10.140)