Eks PM Peringatkan Surat Perintah Penangkapan bagi Para Pemimpin Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Mantan Perdana Menteri (PM) Israel Ehud Olmert memperingatkan para pemimpin Israel dapat menghadapi tuntutan hukum internasional dan surat perintah penangkapan atas kejahatan yang dilakukan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Dalam artikel yang diterbitkan harian Israel, Haaretz, Olmert mengatakan Israel tidak akan memiliki pembelaan ketika dituduh melakukan kejahatan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
"Saya mengeluarkan peringatan ini karena jika kita terus berdamai dengan kejahatan terhadap warga Palestina di Yudea dan Samaria (Tepi Barat), sanksi yang serius dan menyakitkan akan dijatuhkan terhadap Israel, dan kita tidak akan memiliki pembelaan yang baik," ujar dia.
"Semua orang tahu tentang laporan tentang para pemukim yang menyerang, menjarah, menghancurkan, merusak, membakar, dan membunuh orang-orang tak berdosa dan juga menyerang tentara Israel yang tidak mau membantu kejahatan mereka," papar dia.
"Berapa banyak dari mereka yang diadili? Berapa banyak dari mereka yang dihukum sesuai dengan beratnya tindakan mereka? Jumlah yang sangat sedikit,” tegas Olmert mempertanyakan akuntabilitas tindakan-tindakan ini.
“Semua ini tidak akan terjadi tanpa inspirasi, dukungan, dan dorongan yang diberikan oleh para pemimpin paling senior negara ini. Pertama dan terutama, (Menteri Keamanan Nasional) Itamar Ben-Gvir dan (Menteri Keuangan) Bezalel Smotrich,” ujar dia.
Dia memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan, “Harinya semakin dekat ketika surat perintah penangkapan akan dikeluarkan terhadap Anda atas kejahatan yang dilakukan setiap hari di Yudea dan Samaria oleh Israel, dengan dukungan pemerintahnya, sementara Anda dengan sengaja menutup mata terhadapnya.”
Dia juga memperingatkan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan berkata, “Juga akan ada surat perintah penangkapan (untuk Gallant). Dia bertanggung jawab atas keamanan; dia dapat bertindak dan berjuang melawan kebijakan Netanyahu dan Smotrich yang sembrono.”
“Saya memperingatkan Ben-Gvir, menteri ancaman, hasutan, dan dukungan terhadap pemuda di puncak bukit, Anda tidak akan terhindar dari surat perintah penangkapan,” pungkas Olmert.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan genosida Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan hampir 38.300 orang Palestina sejak 7 Oktober 2023.
Sebanyak 573 warga Palestina, termasuk 133 anak-anak, telah tewas dan hampir 5.350 orang lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel di Wilayah Pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkannya segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang Zionis pada 6 Mei.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Dalam artikel yang diterbitkan harian Israel, Haaretz, Olmert mengatakan Israel tidak akan memiliki pembelaan ketika dituduh melakukan kejahatan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
"Saya mengeluarkan peringatan ini karena jika kita terus berdamai dengan kejahatan terhadap warga Palestina di Yudea dan Samaria (Tepi Barat), sanksi yang serius dan menyakitkan akan dijatuhkan terhadap Israel, dan kita tidak akan memiliki pembelaan yang baik," ujar dia.
"Semua orang tahu tentang laporan tentang para pemukim yang menyerang, menjarah, menghancurkan, merusak, membakar, dan membunuh orang-orang tak berdosa dan juga menyerang tentara Israel yang tidak mau membantu kejahatan mereka," papar dia.
"Berapa banyak dari mereka yang diadili? Berapa banyak dari mereka yang dihukum sesuai dengan beratnya tindakan mereka? Jumlah yang sangat sedikit,” tegas Olmert mempertanyakan akuntabilitas tindakan-tindakan ini.
“Semua ini tidak akan terjadi tanpa inspirasi, dukungan, dan dorongan yang diberikan oleh para pemimpin paling senior negara ini. Pertama dan terutama, (Menteri Keamanan Nasional) Itamar Ben-Gvir dan (Menteri Keuangan) Bezalel Smotrich,” ujar dia.
Dia memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan, “Harinya semakin dekat ketika surat perintah penangkapan akan dikeluarkan terhadap Anda atas kejahatan yang dilakukan setiap hari di Yudea dan Samaria oleh Israel, dengan dukungan pemerintahnya, sementara Anda dengan sengaja menutup mata terhadapnya.”
Dia juga memperingatkan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan berkata, “Juga akan ada surat perintah penangkapan (untuk Gallant). Dia bertanggung jawab atas keamanan; dia dapat bertindak dan berjuang melawan kebijakan Netanyahu dan Smotrich yang sembrono.”
“Saya memperingatkan Ben-Gvir, menteri ancaman, hasutan, dan dukungan terhadap pemuda di puncak bukit, Anda tidak akan terhindar dari surat perintah penangkapan,” pungkas Olmert.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki di tengah serangan genosida Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan hampir 38.300 orang Palestina sejak 7 Oktober 2023.
Sebanyak 573 warga Palestina, termasuk 133 anak-anak, telah tewas dan hampir 5.350 orang lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel di Wilayah Pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkannya segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang Zionis pada 6 Mei.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(sya)