Tiga Warga Rusia dan Satu Ukraina Jadi Tersangka Kecelakaan MH-17

Rabu, 19 Juni 2019 - 23:31 WIB
Tiga Warga Rusia dan Satu Ukraina Jadi Tersangka Kecelakaan MH-17
Tiga Warga Rusia dan Satu Ukraina Jadi Tersangka Kecelakaan MH-17
A A A
AMSTERDAM - Penyelidik internasional mengatakan empat orang akan didakwa dengan dakwaan pembunuhan dan menyebabkan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH-17. Pengumuman ini dikeluarkan lima tahun setelah pesawat itu ditembak jatuh di Ukraina Timur dan menewaskan 298 orang.

Tim Investigasi Gabungan (JIT) mengatakan akan mengeluarkan surat perintah penangkapan nasional dan internasional untuk keempat tersangka. Keempat tersangka itu adalah Igor Girkin, Sergey Dubinskiy dan Oleg Pulatov, yang berasal dari Rusia dan Leonid Kharchenko dari Ukraina.

Menurut penyidik, Girkin adalah mantan kolonel Federal Security Service (FSB) Rusia, Dubinskiy dipekerjakan oleh badan intelijen militer Rusia GRU dan Pulatov adalah mantan prajurit pasukan khusus Rusia, Spetsnaz-GRU.

Sedangkan Kharchenko dari Ukraina tidak memiliki latar belakang militer, tetapi diyakini telah memimpin unit tempur di Donetsk pada Juli 2014.

Penyelidik mengatakan mereka tidak akan meminta tersangka diekstradisi karena konstitusi Rusia dan Ukraina melarang ekstradisi warga negaranya.

Mereka menambahkan bahwa mereka akan meminta Rusia untuk bekerja sama dalam penyelidikan, dan kedua negara akan menanyai para tersangka tentang tuduhan itu.

"Keempat tersangka tersebut dituduh menyebabkan jatuhnya MH17, yang menyebabkan kematian semua orang di pesawat dan membunuh 298 penumpang pesawat MH17," ujar jaksa penuntut Belanda Fred Westerbeke seperti dikutip dari CNN, Rabu (19/6/2019).

Menurut Westerbeke, para tersangka tidak dituduh menembakkan rudal, tetapi sama-sama dihukum seperti orang yang melakukan kejahatan. Mereka dicurigai mendapatkan rudal Buk dengan tujuan menembak pesawat.

Para penyelidik mengatakan persidangan mereka akan berlangsung pada 9 Maret 2020 di Kompleks Peradilan Schiphol di Badhoevedorp, Belanda, seraya menambahkan bahwa terdakwa akan diadili secara in absentia jika perlu.

Menurut JIT - yang terdiri dari lima negara: Australia, Belgia, Malaysia, Belanda dan Ukraina - pesawat MH17 dijatuhkan oleh rudal Buk.

Pada tahun 2018 lalu, JIT mengumumkan bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh peluncur milik brigade anti-pesawat Rusia ke-53. Namun Rusia telah berulang kali membantah terlibat dalam insiden itu, sebaliknya menyatakan bahwa pasukan Ukraina yang menembak jatuh pesawat.

Menanggapi keputusan itu, Igor Girkin - yang bertindak sebagai Menteri Pertahanan untuk Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan kemerdekaan - mengatakan separatis di Ukraina timur tidak bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Ia menambahkan bahwa para penyelidik belum menghubunginya tentang kasus tersebut.

"Pemberontak (separatis) tidak menembak jatuh Boeing, dan saya tidak dapat berkomentar lebih jauh atau mengklarifikasi," katanya kepada radio Business FM Russia.

Ditanya apakah JIT telah menghubunginya, Girkin berkata: "Tidak, mereka belum menghubungi saya."

Sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada yang perlu dibicarakan.

"Anda tahu sikap kami terhadap investigasi ini. Rusia tidak memiliki kesempatan untuk mengambil bagian di dalamnya (JIT). Meskipun sejak awal, sejak hari-hari pertama tragedi ini, Rusia menunjukkan inisiatif, secara aktif berusaha untuk menjadi bagian dari penyelidikan ini menjadi bencana yang mengerikan ini," tutur Peskov.

Pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 ditembak jatuh di atas wilayah yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia ketika terbang dari Amsterdam ke Ibu Kota Malaysia Kuala Lumpur pada Juli 2014. Sebanyak 298 orang yang tewas berasal dari 17 negara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5269 seconds (0.1#10.140)