Rekaman Suara Adik Trump: Presiden Trump Kejam dan Pembohong

Minggu, 23 Agustus 2020 - 13:28 WIB
loading...
Rekaman Suara Adik Trump: Presiden Trump Kejam dan Pembohong
Presiden Amerika Serikat Donald John Trump. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Maryanne Trump Barry, adik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump , menggambarkan kakaknya sebagai sosok yang kejam dan pembohong, yang secara prinsip berarti dia tidak dapat dipercaya. Testimoni ini muncul rekaman suara Maryanne yang dibuat secara diam-diam.

Maryanne mengecam kakaknya atas kebijakan imigrasinya yang membuat anak-anak dipisahkan dari orangtua mereka di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko dan dikirim ke pusat penahanan.

"Yang dia ingin lakukan hanyalah naik banding ke pangkalannya," katanya dalam rekaman yang diperoleh Washington Post. "Dia tidak memiliki prinsip. Tidak ada."

"Tweet-nya terkutuk dan bohong, ya Tuhanku," lanjut suara Maryanne. (Baca: Keponakan Sebut Trump Narsistik Pembohong yang Dibentuk Ayah Pem-bully )

Rekaman itu diam-diam atau secara rahasia dibuat oleh keponakan Presiden Trump, Mary Trump , yang bulan lalu menerbitkan memoar negatif tentang keluarga besarnya termasuk sang paman.

Adik presiden Trump, Robert Trump, yang meninggal minggu lalu, pergi ke pengadilan untuk mencoba memblokir publikasi memoar itu dengan alasan bahwa Mary melanggar perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani pada tahun 2001 setelah penyelesaian sengketa harta kakeknya. Namun, upaya pemblokiran itu tidak berhasil.

Sekitar 950.000 eksemplar terjual pada hari rilis memoar, di mana Gedung Putih mencap memoar itu sebagai "buku kebohongan".

Pada satu titik dalam rekaman, Maryanne berkata kepada keponakannya; "Ini semua adalah kepalsuan. Ini adalah kepalsuan dan ini kekejaman. Donald itu kejam."

Rekaman itu juga menjelaskan sumber klaim yang memalukan dalam memoar bahwa presiden membayar seseorang untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi untuknya.

"Dia masuk ke Universitas Pennsylvania karena dia menyuruh seseorang mengikuti ujian," kata Maryanne, menambahkan bahwa dia bahkan ingat nama pria itu.

Presiden Trump atau pun Gedung Putih tidak segera mengomentari rekaman yang terbitkan Washington Post pada hari Sabtu (22/8/2020) tersebut.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1644 seconds (0.1#10.140)