Serangan Kapal Tanker, Sekjen PBB Serukan Penyelidikan Independen
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan penyelidikan independen atas serangan dua kapal tanker di Teluk Oman tengah pekan ini.
"Sangat penting untuk mengetahui kebenaran, dan sangat penting bahwa tanggung jawab harus diklarifikasi," kata Sekjen PBB kepada wartawan di markas PBB di New York seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (15/6/2019).
Ia mencatat bahwa hal itu hanya dapat dilakukan jika ada beberapa entitas independen yang memverifikasi fakta-fakta tersebut.
"Apa pun yang terjadi di komunitas internasional, kami akan mendukung inisiatif apa pun dalam hal ini, asalkan itu benar-benar independen," kata Guterres ketika menjawab pertanyaan mengenai serangan dan penyelidikan.
Pria asal Portugal itu lebih lanjut mencatat bahwa dunia tidak mampu melakukan konfrontasi besar di Teluk.
Sebelumnya Kamis, dua kapal tanker minyak diserang di Teluk Oman. Setidaknya satu dari mereka dioperasikan oleh perusahaan Jepang.
Serangan itu terjadi di tengah kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Iran, yang berusaha membantu meredakan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat.
Pada bulan Mei, empat kapal komersial dilaporkan mengalami sabotase serupa di lepas pantai Uni Emirat Arab.
"Sangat penting untuk mengetahui kebenaran, dan sangat penting bahwa tanggung jawab harus diklarifikasi," kata Sekjen PBB kepada wartawan di markas PBB di New York seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (15/6/2019).
Ia mencatat bahwa hal itu hanya dapat dilakukan jika ada beberapa entitas independen yang memverifikasi fakta-fakta tersebut.
"Apa pun yang terjadi di komunitas internasional, kami akan mendukung inisiatif apa pun dalam hal ini, asalkan itu benar-benar independen," kata Guterres ketika menjawab pertanyaan mengenai serangan dan penyelidikan.
Pria asal Portugal itu lebih lanjut mencatat bahwa dunia tidak mampu melakukan konfrontasi besar di Teluk.
Sebelumnya Kamis, dua kapal tanker minyak diserang di Teluk Oman. Setidaknya satu dari mereka dioperasikan oleh perusahaan Jepang.
Serangan itu terjadi di tengah kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Iran, yang berusaha membantu meredakan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat.
Pada bulan Mei, empat kapal komersial dilaporkan mengalami sabotase serupa di lepas pantai Uni Emirat Arab.
(ian)