Ledek Kremlin, Aktivis Rusia Bikin Batu Nisan Presiden Putin

Senin, 10 Juni 2019 - 12:18 WIB
Ledek Kremlin, Aktivis Rusia Bikin Batu Nisan Presiden Putin
Ledek Kremlin, Aktivis Rusia Bikin Batu Nisan Presiden Putin
A A A
VORONEZH - Ulah para aktivis di Rusia ini sangat berani. Mereka membuat kuburan palsu dengan batu nisan bertuliskan nama dan gambar Presiden Vladimir Vladimorvich Putin. Kuburan palsu di kota Voronezh itu sengaja dibuat untuk meledek sang pemimpin Kremlin.

"Pencuri dan pembohong yang luar biasa. Mayat politik," bunyi teks yang menyertai nama keluarga, inisial, dan tahun kelahiran Putin. Dalam batu nisan itu cantumkan 2019 sebagai tahun kematiannya.

Gambar kuburan palsu itu juga dipublikasikan pada 5 Juni lalu di akun Twitter Agit Rossia, sebuah kelompok yang menyebut dirinya "saluran agitasi federal, berita, dan protes jalanan di Rusia". Kelompok itu juga mem-posting gambar-gambar yang sepaham dengan gerakannya dengan pengirim anonim.

Batu nisan bergambar Putin di Voronezh adalah aksi terbaru para aktivis Rusia. Sejak Maret, batu nisan dengan gambar wajah Putin juga bermunculan setidaknya di delapan kota, yang diduga kuat sebagai kampanye protes terkoordinasi.

Batu nisa yang pertama muncul di kota Naberezhnye Chelny, di Tatarstan, pada 10 Maret. Dua aktivis kemudian ditahan karena diduga terlibat.

Tak lama setelah itu batu nisan serupa muncul di Moskow, dan yang ketiga di muncul Berlin. Pada 3 April, para aktivis menempatkan satu batu nisan serupa di seberang Katedral Saint Isaac yang terkenal di Saint Petersburg dan menarik perhatian luas.

Agit Rossia telah bertanggung jawab atas setidaknya beberapa batu nisan. Dalam sebuah wawancara dengan Meduza pada bulan April, juru bicara kelompok itu; Grigory Kudryavtsev, mengatakan bahwa kelompoknya diciptakan untuk "mengisi ceruk" yang ditinggalkan oleh kurangnya protes jalanan di Rusia.

"Gerakan itu adalah komunitas orang-orang dari berbagai usia dan pandangan politik. Mereka dipersatukan oleh keinginan bersama untuk melawan kediktatoran dan totaliterisme, serta propaganda Putin," katanya kepada situs berita tersebut, yang dikutip RFERL, Minggu (9/6/2019).

Kudryavtsev menjelaskan bahwa para aktivis Agit Rossia lebih suka tetap anonim dan kebanyakan tidak kenal.

Aksi protes yang paling berani pernah terjadi pada Desember 2018, yakni ketika para aktivis menempelkan poster di sistem kereta bawah tanah di Saint Petersburg yang menggambarkan Putin dan Perdana Menteri Dmitry Medvedev dalam topi-topi Natal yang menawarkan salam Tahun Baru.

"Hadiah kami untuk Anda adalah kenaikan harga, kenaikan tagihan listrik, kenaikan harga gas, kenaikan usia pensiun," bunyi poster itu, merujuk pada beberapa kebijakan paling kontroversial yang diperkenalkan oleh pemerintah Rusia saat itu.

Kremlin telah memperkenalkan sejumlah undang-undang selama tahun lalu yang bertujuan untuk meredam perbedaan pendapat, tetapi tidak jelas apa reaksi resmi Kremlin jika ada batu nisan Putin.

Pada bulan Maret, pengguna VK—Facebook-nya Rusia—melaporkan bahwa platform media sosial menghapus gambar batu nisan tiruan dari halaman-halaman media sosial tersebut.

Seorang juru bicara VK mengatakan kepada Meduza pada saat itu bahwa gambar-gambar itu dihapus karena situs web telah menerima keluhan bahwa gambar-gambar itu "menipu" beberapa pengguna. Namun, asal-usul keluhan tak disebutkan oleh pihak VK.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4089 seconds (0.1#10.140)