Siapa Haredim? Kelompok Yahudi Ultra-ortodoks yang Menolak Menjadi Tentara Israel

Selasa, 02 Juli 2024 - 11:35 WIB
loading...
A A A

3. Adanya Dorongan dari Kelompok Lain Agar Haredim Ikut Berperang

Siapa Haredim? Kelompok Yahudi Ultra-ortodoks yang Menolak Menjadi Tentara Israel

Foto/AP

Ketika semakin banyak tentara Israel yang terbunuh dan terluka saat berperang di Gaza, keluarga mereka menjadi marah karena ada begitu banyak pemuda berbadan sehat yang tidak ikut serta dalam perang.

Tapi itu bukan satu-satunya pemicunya. Selama bertahun-tahun, pemerintah Israel – terutama yang dipimpin oleh partai sekuler – telah mendiskusikan untuk mengakhiri pengecualian menyeluruh seiring dengan bertambahnya jumlah komunitas ultra-Ortodoks. Kemudian Mahkamah Agung memutuskan pada tanggal 25 Juni bahwa militer mulai merekrut siswa yeshiva.

Sebelumnya telah diputuskan bahwa yeshivas yang siswanya tidak mendaftar tidak akan menerima dana pemerintah.

Hal ini menimbulkan kemarahan komunitas Haredi, yang telah melobi dan memprotes keras gagasan melakukan dinas militer.

Namun orang-orang Yahudi Israel lainnya menjadi marah pada Haredim, karena mereka hidup dari subsidi negara oleh orang Israel lainnya. Hal ini menyebabkan beberapa serangan terhadap pengunjuk rasa Haredi.

4. Jadi Tentara Akan Mengalihkan Tugas Mempelajari Taurat

Siapa Haredim? Kelompok Yahudi Ultra-ortodoks yang Menolak Menjadi Tentara Israel

Foto/AP

Ada berbagai alasan mengapa mereka tidak mau ikut wajib militer.

Terutama, mereka percaya bahwa bergabung dengan tentara akan mengalihkan perhatian mereka dari mempelajari Taurat, yang menurut mereka adalah tujuan utama hidup mereka.

Mendaftar juga akan menghilangkan unsur-unsur isolasi yang dimiliki komunitas ultra-Ortodoks dari masyarakat luas, dan banyak yang percaya bahwa prinsip-prinsip Haredi bertentangan dengan prinsip-prinsip militer.

5. Dikenal Anti-Zionis dan Percaya Kedatangan Mesias

Siapa Haredim? Kelompok Yahudi Ultra-ortodoks yang Menolak Menjadi Tentara Israel

Foto/AP

Akomodasi khusus juga perlu disediakan, seperti bertugas di unit khusus laki-laki, memastikan mereka tidak melakukan kontak dengan perempuan, memperbolehkan waktu ibadah yang diperpanjang, dan kondisi perumahan yang ketat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1986 seconds (0.1#10.140)
pixels