Pejuang Palestina Makin Intensif Tembakkan Roket ke Israel

Selasa, 02 Juli 2024 - 06:44 WIB
loading...
A A A
Militer Israel mengumumkan kematian seorang tentara di Gaza selatan tanpa memberikan rincian. Radio Angkatan Darat Israel mengatakan tentara itu terbunuh di Rafah di sebuah rumah jebakan – kemungkinan merujuk pada insiden yang dilaporkan oleh Jihad Islam.

Juga di Rafah, militer Israel mengatakan bahwa serangan udara menewaskan seorang militan yang menembakkan rudal anti-tank ke arah pasukannya.

Israel telah memberi isyarat bahwa operasinya di Rafah, yang dimaksudkan untuk membasmi Hamas, akan segera selesai. Setelah fase perang yang intens berakhir, pasukannya akan fokus pada operasi skala kecil yang dimaksudkan untuk menghentikan pembentukan kembali Hamas, kata para pejabat.

Perang dimulai ketika pejuang pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, termasuk warga sipil dan tentara, kembali ke Gaza, menurut penghitungan Israel.

Serangan yang dilancarkan Israel sebagai pembalasan telah menewaskan hampir 38.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan telah menyebabkan wilayah pesisir yang padat penduduknya menjadi reruntuhan.

Kementerian Kesehatan Gaza tidak membedakan antara kombatan dan non-kombatan, namun para pejabat mengatakan sebagian besar korban tewas adalah warga sipil. Israel mengatakan 317 tentaranya tewas di Gaza dan setidaknya sepertiga dari tentara Palestina yang tewas adalah pejuang.

Upaya mediator Arab untuk mengamankan gencatan senjata, didukung oleh Amerika Serikat, terhenti. Hamas mengatakan kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang dan menyebabkan penarikan penuh Israel dari Gaza. Israel mengatakan mereka hanya akan menerima jeda sementara dalam pertempuran sampai Hamas dibasmi.

Pihak berwenang Israel membebaskan 54 warga Palestina yang ditahan selama perang, kata pejabat perbatasan Palestina.

Di antara mereka adalah Mohammad Abu Selmeyah, direktur Rumah Sakit Al Shifa, yang ditangkap oleh militer ketika pasukannya pertama kali menyerbu fasilitas medis tersebut pada bulan November.

Israel mengatakan Hamas telah menggunakan rumah sakit itu untuk tujuan militer. Pihak militer telah merilis rekaman CCTV rumah sakit tersebut pada tanggal 7 Oktober yang menunjukkan orang-orang bersenjata dan sandera berada di lokasi tersebut dan telah membawa para jurnalis ke dalam terowongan yang ditemukan di kompleks tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2043 seconds (0.1#10.140)
pixels