Rusia Janji Balas AS atas Serangan Rudal ATACMS di Crimea

Selasa, 25 Juni 2024 - 14:31 WIB
loading...
Rusia Janji Balas AS...
Rusia berjanji akan membalas AS dan Ukraina atas serangan rudal ATACMS di Crimea yang tewaskan 4 orang melukai lebih dari 150 lainnya. Foto/US Army
A A A
MOSKOW - Rusia berjanji akan membalas Amerika Serikat (AS) setelah serangan dahsyat rudal ATACMS oleh Ukraina di Crimea. Misil itu merupakan senjata jarak jauh canggih pasokan Washington.

Serangan pada hari Minggu di Crimea menewaskan empat orang dan melukai 151 lainnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan lima Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang dipasok AS digunakan dalam serangan tersebut.

Empat di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan udara Rusia, sedangkan yang kelima meledak di udara dan menyebabkan beberapa korban jiwa di Sevastopol.



Menurut seorang pejabat Rusia, empat korban tewas termasuk dua anak.

Gambar dan video yang di-posting online menunjukkan orang-orang berlarian dari pantai dekat Sevastopol dan beberapa orang yang terluka dibawa ke kursi berjemur.

“Semua misi penerbangan untuk rudal operasional-taktis ATACMS Amerika dimasukkan oleh spesialis Amerika berdasarkan data intelijen satelit AS mereka sendiri,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Sky News, Selasa (25/4/2024).

Oleh karena itu, kata kementerian tersebut, tanggung jawab atas serangan rudal yang disengaja terhadap warga sipil di Sevastopol terutama terletak pada Washington, yang memasok senjata-senjata ini ke Ukraina, serta rezim Kyiv, yang wilayahnya melancarkan serangan tersebut.

"Tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan begitu saja," imbuh kementerian itu sebagai penegasan pembalasan terhadap AS dan Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga secara langsung menyalahkan AS atas serangan tersebut, dengan mengatakan: "Anda harus bertanya kepada rekan-rekan saya di Eropa, dan terutama di Washington, para sekretaris pers, mengapa pemerintah mereka membunuh anak-anak Rusia. Tanyakan saja kepada mereka pertanyaan ini."

Moskow juga memanggil Duta Besar AS di Moskow, Lynne Tracy, ke Kementerian Luar Negeri Rusia, di mana dia menghadapi tuduhan bahwa Washington "melakukan perang hibrida melawan Rusia dan sebenarnya menjadi pihak dalam konflik tersebut".

Presiden Vladimir Putin telah berulang kali memperingatkan risiko perang yang lebih luas yang melibatkan negara-negara kekuatan nuklir terbesar di dunia, meskipun dia mengatakan bahwa Rusia tidak menginginkan konflik dengan aliansi NATO.

Baik Ukraina maupun AS belum mengomentari serangan di Sevastopol.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)