Akankah Perang Roket dan Retorika antara Israel dan Hizbullah Menjerumuskan Lebanon dalam Perang?

Kamis, 20 Juni 2024 - 15:50 WIB
loading...
A A A
Upaya diplomatik terus berlanjut. Utusan Amerika Serikat Amos Hochstein, yang sebelumnya membantu memediasi kesepakatan maritim antara Lebanon dan Israel, baru-baru ini berada di Beirut untuk mencoba meredakan ketegangan di perbatasan, yang masih dapat menarik aktor-aktor regional lainnya.

“Misi [Hochstein] dibatasi oleh perlunya perjanjian komprehensif yang akan melibatkan Hamas dan Hizbullah,” kata Imad Salamey, ilmuwan politik di Universitas Amerika Lebanon. “Kebutuhan ini belum sepenuhnya disadari atau diatasi oleh pihak Amerika atau Israel, sehingga membatasi efektivitas upaya Hochstein untuk mencapai perdamaian dan stabilitas abadi.”

Warga Libanon Jadi Korban

Akankah Perang Roket dan Retorika antara Israel dan Hizbullah Menjerumuskan Lebanon dalam Perang?

Foto/AP

Meskipun konflik besar-besaran antara Hizbullah dan Israel masih dapat dihindari, banyak warga Lebanon yang semakin khawatir.

“Perasaan di Lebanon adalah meningkatnya kekhawatiran dan kecemasan tentang kemungkinan pecahnya perang habis-habisan,” kata Salamey.

“Persetujuan militer Israel terhadap rencana perang ditanggapi dengan sangat serius oleh masyarakat Lebanon, sehingga menimbulkan ketakutan akan eskalasi yang semakin besar. Persetujuan ini telah secara signifikan melemahkan rencana pariwisata dan investasi di negara ini, karena calon pengunjung dan investor sedang mempertimbangkan kembali keputusan mereka karena meningkatnya ancaman konflik.”

Lebanon mengalami salah satu krisis ekonomi terburuk dalam satu abad dan terjebak dalam kebuntuan politik tanpa presiden sejak Oktober 2022. Negara ini tidak memiliki stabilitas politik dan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, bahkan sebelum perang. Infrastruktur yang lemah dan perang yang meluas dapat berdampak buruk pada negara yang sedang berjuang ini.

"Lebanon tidak dalam posisi untuk secara efektif menanggapi invasi Israel atau perang udara yang lebih luas terhadap infrastrukturnya,” kata Salamey. “Setiap perluasan konflik yang signifikan akan menimbulkan dampak buruk, karena kerusakan infrastruktur akan sulit untuk diperbaiki atau diganti. Pemerintah Lebanon kekurangan sumber daya untuk rekonstruksi, dan hanya sedikit donor internasional yang bersedia memberikan dukungan yang diperlukan, tidak seperti setelah perang tahun 2006.”

Pembubaran lebih lanjut negara Lebanon juga dapat menimbulkan dampak serius bagi wilayah tersebut, kata Salamey, seraya menambahkan bahwa hal tersebut “dapat memperburuk ketegangan politik dan sosial yang ada di Lebanon, sehingga membuat pemulihan menjadi lebih sulit”.

“Kehancuran Lebanon akan menghasilkan kekacauan dengan kelompok-kelompok bersenjata berdatangan ke wilayahnya, sehingga menciptakan situasi yang jauh lebih tidak stabil [bagi Israel juga],” katanya.


Sejarah Membuktikan Israel Tak Bisa Mengalahkan Hizbullah

Akankah Perang Roket dan Retorika antara Israel dan Hizbullah Menjerumuskan Lebanon dalam Perang?

Foto/AP
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
Pemimpin Hizbullah Ancam...
Pemimpin Hizbullah Ancam Hadapi Israel di Lebanon Selatan
Hamas Kecam Israel Gunakan...
Hamas Kecam Israel Gunakan Bantuan sebagai Kartu Pemerasan Politik
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Keluarga Sandera Israel...
Keluarga Sandera Israel Beri Netanyahu Waktu 24 Jam untuk Setop Pemutusan Listrik Gaza
Israel Akan Putus Pasokan...
Israel Akan Putus Pasokan Listrik Gaza, Rakyat Palestina Makin Sengsara
Prancis, Jerman, Italia,...
Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris Dukung Rencana Mesir untuk Rekonstruksi Gaza
Rekomendasi
Propam Polri Gelar Sidang...
Propam Polri Gelar Sidang Etik Pekan Depan, Eks Kapolres Ngada Terancam Dipecat
KPK Umumkan 5 Tersangka...
KPK Umumkan 5 Tersangka Kasus Bank BJB, Salah Satunya Mantan Dirut
5 Potret Cantik Luna...
5 Potret Cantik Luna Bijl, Model Belanda yang Jadi Pacar Maarten Paes
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
48 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
4 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved