China Sudah Miliki 500 Senjata Nuklir, Bikinnya Tercepat di Dunia
loading...
A
A
A
STOCKHOLM - Kelompok peneliti internasional memprediksi China telah meningkatkan persenjataan nuklirnya sebanyak 90 hulu ledak menjadi 500 dalam 12 bulan hingga Januari 2024.
Kelompok Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengatakan perluasan senjata nuklir China itu merupakan yang paling cepat di dunia.
"Itu menunjukkan bahwa Beijing memperluas persenjataan nuklirnya lebih cepat dibandingkan negara lain," kata SIPRI.
Menurut laporan tahunan SIPRI, jumlah total hulu ledak yang ditimbun untuk potensi penggunaan di antara lima negara nuklir yang diakui yaitu Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis dan Inggris ditambah negara-negara nuklir de facto—India, Pakistan, Korea Utara dan Israel—telah meningkat menjadi 9.585 unit.
Termasuk hulu ledak yang sudah tidak digunakan lagi, lanjut SIPRI, keseluruhan persediaan senjata nuklir di sembilan negara tersebut diproyeksikan turun 391 menjadi 12.121 unit.
“Jumlah dan jenis senjata nuklir yang dikembangkan telah meningkat karena sejumlah negara semakin bergantung pada pencegahan nuklir,” imbuh SIPRI, seperti dikutip Nikkei Asia, Selasa (18/6/2024).
Mengenai China, lembaga think tank tersebut mengatakan bahwa mereka mungkin memiliki rudal balistik antarbenua, yang dapat digunakan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir, setidaknya sama banyaknya dengan Rusia atau Amerika Serikat pada pergantian dekade ini—meskipun persediaan hulu ledaknya diperkirakan masih tetap jauh lebih kecil dibandingkan kedua kekuatan nuklir tersebut.
Korea Utara diperkirakan kini telah merakit sekitar 50 hulu ledak nuklir, bertambah 20 unit dari tahun 2023, dan memiliki bahan fisil yang cukup untuk mencapai total hingga 90 hulu ledak.
“Seperti beberapa negara bersenjata nuklir lainnya, Korea Utara memberikan penekanan baru pada pengembangan persenjataan nuklir taktisnya,” kata Matt Korda, peneliti di Program Senjata Pemusnah Massal SIPRI.
Kelompok Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) mengatakan perluasan senjata nuklir China itu merupakan yang paling cepat di dunia.
"Itu menunjukkan bahwa Beijing memperluas persenjataan nuklirnya lebih cepat dibandingkan negara lain," kata SIPRI.
Menurut laporan tahunan SIPRI, jumlah total hulu ledak yang ditimbun untuk potensi penggunaan di antara lima negara nuklir yang diakui yaitu Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis dan Inggris ditambah negara-negara nuklir de facto—India, Pakistan, Korea Utara dan Israel—telah meningkat menjadi 9.585 unit.
Termasuk hulu ledak yang sudah tidak digunakan lagi, lanjut SIPRI, keseluruhan persediaan senjata nuklir di sembilan negara tersebut diproyeksikan turun 391 menjadi 12.121 unit.
“Jumlah dan jenis senjata nuklir yang dikembangkan telah meningkat karena sejumlah negara semakin bergantung pada pencegahan nuklir,” imbuh SIPRI, seperti dikutip Nikkei Asia, Selasa (18/6/2024).
Mengenai China, lembaga think tank tersebut mengatakan bahwa mereka mungkin memiliki rudal balistik antarbenua, yang dapat digunakan untuk mengirimkan hulu ledak nuklir, setidaknya sama banyaknya dengan Rusia atau Amerika Serikat pada pergantian dekade ini—meskipun persediaan hulu ledaknya diperkirakan masih tetap jauh lebih kecil dibandingkan kedua kekuatan nuklir tersebut.
Korea Utara diperkirakan kini telah merakit sekitar 50 hulu ledak nuklir, bertambah 20 unit dari tahun 2023, dan memiliki bahan fisil yang cukup untuk mencapai total hingga 90 hulu ledak.
“Seperti beberapa negara bersenjata nuklir lainnya, Korea Utara memberikan penekanan baru pada pengembangan persenjataan nuklir taktisnya,” kata Matt Korda, peneliti di Program Senjata Pemusnah Massal SIPRI.