Sekutu Putin Sebut Banyak Orang Yahudi Korupsi, Israel Marah dan Menuduhnya Anti-Semit

Senin, 17 Juni 2024 - 09:50 WIB
loading...
Sekutu Putin Sebut Banyak...
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan sejumlah besar pejabat yang terlibat dalam skandal korupsi di negaranya adalah etnis Yahudi. Foto/Sputnik via REUTERS
A A A
MINSK - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, yang dikenal sebagai sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan sejumlah besar pejabat yang terlibat dalam skandal korupsi di negaranya adalah etnis Yahudi. Komentar itu membuat pemerintah Israel marah.

“Ada 36 orang yang masuk daftar terlibat korupsi,” kata Lukashenko kepada Dewan Menteri di Minsk pada akhir pekan. Puluhan tersangka kasus korupsi di negara itu termasuk mantan Menteri Pertanian Igor Brylo.

“Maaf, saya tidak menganggap diri saya anti-Semit, tapi lebih dari separuhnya adalah Yahudi. Apakah mereka mempunyai peran spesial dan istimewa, sehingga mereka mencuri dan tidak memikirkan masa depan mereka? Apakah mereka mempunyai keistimewaan?” lanjut Lukashenko.



“Semua orang yang tinggal di Belarusia harus setara: Yahudi, Belarusia, Ukraina, Rusia, dan Polandia,” imbuh dia.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz marah dan mengatakan pada hari Minggu (16/6/2024) bahwa pernyataan Lukashenko “tidak dapat diterima”, “keterlaluan”, dan jelas terdengar “anti-Semit”.

Katz mengatakan kepada Jewish News Syndicate bahwa kepala biro Eurasia di kementeriannya, Yuval Fuchs, telah mengajukan keluhan atas insiden tersebut kepada duta besar Belarusia untuk Israel.

Sekadar diketahui, Lukashenko menunjuk Brylo sebagai ajudan presiden dan inspekturnya untuk Wilayah Vitebsk pada Juli 2023, memindahkannya dari Kementerian Pertanian.

Presiden mencopot Brylo dari jabatan barunya pada November lalu, dengan alasan “pelanggaran yang tidak sesuai dengan pelayanan sipil.”

Sebuah laporan media menyatakan bahwa kasus tersebut terkait dengan dugaan skema korupsi di industri susu di negara tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2900 seconds (0.1#10.140)