Mengerikan, Peran Senjata Nuklir Lebih Menonjol dalam Krisis Geopolitik sejak Perang Dingin

Senin, 17 Juni 2024 - 08:14 WIB
loading...
A A A
Menurut SIPRI, pada bulan Januari, dari perkiraan 12.121 hulu ledak nuklir di seluruh dunia, sekitar 9.585 berada dalam timbunan untuk digunakan. Sekitar 2.100 unit ditempatkan dalam keadaan "siaga operasional tinggi" untuk rudal balistik.

Hampir semua hulu ledak ini milik Rusia dan Amerika Serikat—yang bersama-sama memiliki hampir 90 persen senjata nuklir—namun China untuk pertama kalinya diyakini memiliki sejumlah hulu ledak dalam siaga operasional tinggi.

“Sementara jumlah hulu ledak nuklir global terus menurun seiring dengan pembongkaran senjata era Perang Dingin secara bertahap, sayangnya kita terus melihat peningkatan dari tahun ke tahun dalam jumlah hulu ledak nuklir yang beroperasi,” kata direktur SIPRI Dan Smith.

Dia menambahkan bahwa tren ini kemungkinan akan terus berlanjut dan mungkin semakin cepat di tahun-tahun mendatang, dan menggambarkannya sebagai “sangat memprihatinkan.”

Para peneliti juga menekankan terus menerus memburuknya keamanan global selama setahun terakhir, karena dampak perang di Ukraina dan Gaza dapat dilihat pada hampir setiap aspek masalah yang berkaitan dengan persenjataan dan keamanan internasional.

“Kita sekarang berada dalam salah satu periode paling berbahaya dalam sejarah umat manusia,” kata Smith, sambil mendesak negara-negara besar di dunia untuk “melangkah mundur dan melakukan refleksi. Sebaiknya bersama-sama.”
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1675 seconds (0.1#10.140)