Gagal Total Misi Pertama ke Bulan, Israel Tidak Kapok

Senin, 15 April 2019 - 12:08 WIB
Gagal Total Misi Pertama ke Bulan, Israel Tidak Kapok
Gagal Total Misi Pertama ke Bulan, Israel Tidak Kapok
A A A
TEL AVIV - Misi pesawat ruang angkasa Beresheet 1 Israel yang didanai miliarder Morris Kahn gagal mendarat di Bulan setelah mengalami kecelakaan pada hari Kamis. Namun, negara mayoritas Yahudi itu tidak kapok dan menyiapkan misi serupa dengan Beresheet 2.

Proyek Beresheet 2 kemungkinan akan memakan waktu dua tahun. "Kami memulai sesuatu dan kami harus menyelesaikannya. Kami akan meletakkan bendera kami di Bulan," kata Moris Kahn yang merupakan kepala SpaceIL dalam "Meet the Press" Channel 12.

Misi Beresheet 1, yang memiliki tinggi 5 kaki, gagal karena masalah teknis yang menyebabkan mesin utamanya berhenti saat mendarat di Bulan.

Beresheet 1 diluncurkan dengan roket SpaceX Falcon 9 pada bulan Februari. Selama enam minggu pesawat ruang angkasa perlahan melepaskan diri. Pada tanggal 4 April, Beresheet 1 ditangkap oleh gravitasi bulan.

Israel menjadi negara ketujuh yang melakukan penyelidikan di orbit di sekitar Bulan. Co-founder SpaceIL Yariv Bash, seperti dikutip Times of Israel, Senin (15/4/2019), mengatakan dibutuhkan sekitar dua atau tiga tahun untuk menyiapkan prototipe lain untuk pendaratan di Bulan.

Kahn, yang lahir di Afrika Selatan, mengatakan pekerjaan pada pesawat ruang angkasa baru tersebut dimulai hari Minggu.

"Respons yang kami terima luar biasa. Jumlah ucapan terima kasih dan surat-surat Anda luar biasa," katanya. "Selama akhir pekan saya punya waktu untuk memikirkan apa yang terjadi, dan kebenaran melihat semua dorongan dan dukungan dari orang-orang di seluruh dunia luar biasa," ujarnya.

"Itu memberi saya waktu untuk berpikir dan saya pikir akan memalukan meninggalkan hal-hal seperti itu. Saya datang untuk mengumumkan proyek baru; Beresheet 2," paparnya.

Kahn membayar sekitar 40 persen dari USD100 juta untuk membangun dan meluncurkan pesawat ruang angkasa untuk misi pendaratan di Bulan. Proyek ini merupakan usaha patungan antara organisasi nirlaba Israel-nya dan Israel Aerospace Industries (IAI). Selain Kahn, para dermawan Yahudi yang ikut menyumbang antara lain Miriam dan Sheldon Adelson serta Lynn Schusterman.

"Saya siap bekerja untuk ini dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk proyek ini untuk bergerak maju," kata Kahn. "Ini juga pelajaran yang bagus untuk anak muda. Saya berkata bahwa jika Anda gagal Anda harus bangkit dan mencoba lagi dan ini adalah contoh yang harus saya berikan kepada mereka."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4642 seconds (0.1#10.140)