Rafah Masih Jadi Jebakan Mematikan bagi Tentara Israel, Ini Buktinya

Rabu, 12 Juni 2024 - 17:10 WIB
loading...
Rafah Masih Jadi Jebakan...
Rafah masih menjadi jebakan mematikan bagi tentara Israel. Foto/AP
A A A
GAZA - Rafah masih menjadi jebakan yang sangat mematikan bagi tentara Israel. Itu terbukti empat tentara Israel tewas karena masuk ke sebuah rumah dan diledakkan oleh pejuang Hamas .

Tujuh tentara Israel lainnya terluka di Jalur Gaza ketika sebuah bangunan jebakan runtuh menimpa mereka.

Tentara yang terbunuh bernama Mayor Pshebilski Shaulov (24); Sersan Eitan Karlsbrun (20), Sersan Almog Shalom (19), dan Sersan Yair Levin (19).

Kematian mereka menambah jumlah tentara yang tewas selama serangan darat Israel terhadap Hamas di Gaza dan di tengah operasi di sepanjang perbatasan menjadi 300 orang. Jumlah tersebut termasuk seorang petugas polisi yang tewas pada hari Sabtu dalam operasi penyelamatan empat sandera.

Keempat tentara tersebut bertugas di unit pengintaian Brigade Givati. Shalom dan Levin masih dalam masa pelatihan, dan Shaulov adalah komandan kompi mereka. Levin adalah cucu mantan anggota Partai Likud Moshe Feiglin.

Menurut penyelidikan awal Pasukan Pertahanan Israel, pasukan tersebut telah melemparkan alat peledak ke dalam sebuah rumah yang mencurigakan di lingkungan Shaboura di Rafah, dalam upaya untuk memicu kemungkinan jebakan, dan masuk hanya setelah tidak ada ledakan yang terjadi.

Saat dua tentara memasuki gedung berlantai tiga itu, ledakan terjadi, menyebabkan sebagian dari bangunan itu roboh menimpa mereka dan seorang tentara lainnya, yang kemudian diselamatkan oleh pasukan penyelamat.

Melansir Times of Israel, selain empat tentara tewas, tujuh tentara lainnya terluka dalam ledakan tersebut, termasuk lima tentara yang luka parah, kata IDF.

IDF mengatakan bahwa mereka kemudian menemukan terowongan di dalam rumah, yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut kemungkinan besar milik agen Hamas.

Di tempat lain di Rafah, IDF mengatakan pada hari Selasa bahwa pasukan Brigade Givati telah membunuh sekelompok pria bersenjata dalam “pertemuan jarak dekat,” dan, di tengah beberapa penggerebekan di kota tersebut, menemukan dokumen dan peralatan intelijen yang kemudian dibawa kembali. ke Israel untuk diselidiki.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)