AS Pertimbangkan Kesepakatan Sepihak dengan Hamas untuk Bebaskan Sandera

Selasa, 11 Juni 2024 - 18:30 WIB
loading...
A A A
Misi pasukan Israel terbaru terjadi pekan lalu di Nuseirat di Gaza tengah, yang mengakibatkan pembebasan empat tawanan, termasuk warga negara Rusia Andrey Kozlov.

Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pada Sabtu bahwa sekitar 120 sandera masih ditahan Hamas, tanpa informasi jelas apakah mereka semua masih hidup.

Netanyahu telah menghadapi kritik keras atas kegagalannya membebaskan para sandera. Keluarga para sandera melancarkan protes massal yang menyerukan tindakan pemerintah.

Perdana Menteri Israel itu telah menolak mencapai kesepakatan dengan Hamas dengan maksud menjamin pembebasan para tawanan. Dia bersikeras semua pejuang Hamas harus dilenyapkan.

Hamas, sebaliknya, menuntut gencatan senjata abadi dan penarikan penuh pasukan penjajah Israel dari Gaza.

Pada akhir Mei, Presiden AS Joe Biden mengusulkan proposal perdamaian Gaza, yang mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa sebagai imbalan bagi Israel untuk menerima gencatan senjata enam pekan dengan Hamas, dan kemudian gencatan senjata permanen dan akhirnya penarikan pasukannya dari Gaza.

Namun, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pekan lalu memberi isyarat kelompoknya tidak yakin Israel mau menerima rencana Biden.

Netanyahu juga dilaporkan menolak usulan Biden tersebut, dengan mengatakan tidak akan ada gencatan senjata permanen sampai Hamas dihancurkan.
(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1042 seconds (0.1#10.140)