AS Pertimbangkan Kesepakatan Sepihak dengan Hamas untuk Bebaskan Sandera

Selasa, 11 Juni 2024 - 18:30 WIB
loading...
AS Pertimbangkan Kesepakatan...
Anggota keluarga dan pendukung menuntut pembebasan segera para sandera, ketika mereka protes di luar pertemuan yang dihadiri Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, di Tel Aviv, Israel, 11 Juni 2024. Foto/REUTERS/Marko Djurica
A A A
WASHINGTON - Para pejabat di Washington dapat mencapai kesepakatan dengan pejuang Hamas untuk menjamin pembebasan sandera warga Amerika Serikat (AS) di Gaza.

NBC melaporkan perkembangan itu pada Senin (10/6/2024), mengutip orang-orang yang dekat dengan diskusi tersebut.

Lima warga negara AS diketahui ditahan di Gaza, bersama dengan tiga jenazah lainnya yang diyakini tewas. Belum dapat dipastikan apakah mereka tewas akibat serangan rudal Israel di Gaza selama genosida berlangsung.

Menurut laporan tersebut, jika perundingan gencatan senjata yang melibatkan Israel gagal, AS akan berusaha mencapai perjanjian sepihak dengan Hamas tanpa partisipasi pemerintah Israel. Sebaliknya, kesepakatan sepihak itu akan dimediasi oleh Qatar.

Sumber NBC tidak merinci apa yang mungkin dijanjikan AS kepada Hamas sebagai imbalan atas pembebasan para sandera.

Namun mereka mencatat para pejuang Hamas mungkin menyambut baik kesempatan mencapai perjanjian sepihak dengan Washington untuk memberikan tekanan pada hubungan AS dengan Israel, dan mungkin memaksa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui proposal gencatan senjata versi Biden saat ini.

Pejabat Gedung Putih AS menolak berkomentar tentang laporan tersebut.

Hamas menculik sekitar 250 sandera selama serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel. Sekitar setengah dari tawanan tersebut ditukar dengan para tahanan Palestina selama gencatan senjata seminggu pada bulan November.

Tujuh orang sandera lainnya telah diselamatkan dalam penggerebekan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).



Misi pasukan Israel terbaru terjadi pekan lalu di Nuseirat di Gaza tengah, yang mengakibatkan pembebasan empat tawanan, termasuk warga negara Rusia Andrey Kozlov.

Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pada Sabtu bahwa sekitar 120 sandera masih ditahan Hamas, tanpa informasi jelas apakah mereka semua masih hidup.

Netanyahu telah menghadapi kritik keras atas kegagalannya membebaskan para sandera. Keluarga para sandera melancarkan protes massal yang menyerukan tindakan pemerintah.

Perdana Menteri Israel itu telah menolak mencapai kesepakatan dengan Hamas dengan maksud menjamin pembebasan para tawanan. Dia bersikeras semua pejuang Hamas harus dilenyapkan.

Hamas, sebaliknya, menuntut gencatan senjata abadi dan penarikan penuh pasukan penjajah Israel dari Gaza.

Pada akhir Mei, Presiden AS Joe Biden mengusulkan proposal perdamaian Gaza, yang mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa sebagai imbalan bagi Israel untuk menerima gencatan senjata enam pekan dengan Hamas, dan kemudian gencatan senjata permanen dan akhirnya penarikan pasukannya dari Gaza.

Namun, pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pekan lalu memberi isyarat kelompoknya tidak yakin Israel mau menerima rencana Biden.

Netanyahu juga dilaporkan menolak usulan Biden tersebut, dengan mengatakan tidak akan ada gencatan senjata permanen sampai Hamas dihancurkan.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Penampakan Kapal Bantuan...
Penampakan Kapal Bantuan Gaza yang Dirudal Drone Israel Lalu Diselamatkan Malta
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
Yaman Serang Pangkalan...
Yaman Serang Pangkalan Udara Israel dengan Rudal Hipersonik, Kebakaran Berkobar di Tamra
Drone Israel Serang...
Drone Israel Serang Kapal Bantuan Gaza di Perairan Internasional
Media Israel Bongkar...
Media Israel Bongkar Kebohongan Netanyahu soal Penyebab Kebakaran di Yerusalem
Netanyahu Menggila,...
Netanyahu Menggila, akan Perluas Perang di Gaza
5 Fakta Kebakaran Israel...
5 Fakta Kebakaran Israel yang Menggemparkan, Karma untuk Gaza?
Kapal Bantuan Kemanusiaan...
Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang Drone
Gempa M7,4, Cile Peringatkan...
Gempa M7,4, Cile Peringatkan Potensi Tsunami Berbahaya Radius 300 Km dari Episentrum
Rekomendasi
Gempa Dahsyat M7,3 Guncang...
Gempa Dahsyat M7,3 Guncang Argentina, BMKG: Tak Mempengaruhi Kegempaan di Indonesia
Letjen Kunto Putra Try...
Letjen Kunto Putra Try Sutrisno Batal Dimutasi, Kapuspen TNI: Ada Beberapa Belum Bisa Digeser
Nemenin dari Nol Berakhir...
Nemenin dari Nol Berakhir JadI Single Mom, Wanita Ini Bangkit Wujudkan Mimpi di Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan
Berita Terkini
Penampakan Kapal Bantuan...
Penampakan Kapal Bantuan Gaza yang Dirudal Drone Israel Lalu Diselamatkan Malta
3 jam yang lalu
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
3 jam yang lalu
Yaman Serang Pangkalan...
Yaman Serang Pangkalan Udara Israel dengan Rudal Hipersonik, Kebakaran Berkobar di Tamra
4 jam yang lalu
Drone Israel Serang...
Drone Israel Serang Kapal Bantuan Gaza di Perairan Internasional
5 jam yang lalu
Media Israel Bongkar...
Media Israel Bongkar Kebohongan Netanyahu soal Penyebab Kebakaran di Yerusalem
6 jam yang lalu
Netanyahu Menggila,...
Netanyahu Menggila, akan Perluas Perang di Gaza
7 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved