Houthi: Seluruh Pangkalan AS di Kawasan Ini Sekarang dalam Jangkauan Rudal Kami
loading...
A
A
A
SANAA - Kelompok Houthi di Yaman memperingatkan bahwa seluruh pangkalan Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah sekarang berada dalam jangkauan rudal mereka.
Mayor Jenderal Bakil Saleh Al-Wahbi, komandan Brigade Al-Wahbi yang berafiliasi dengan Houthi, membenarkan bahwa pasukan Houthi—yang menyatakan diri sebagai Angkatan Bersenjata Yaman yang sah—telah melancarkan serangan tidak terduga dan menyakitkan terhadap militer AS, khususnya yang baru-baru ini menargetkan kapal induk USS Dwight D Eisenhower.
“Seluruh pangkalan Amerika di kawasan ini dan armada Angkatan Laut mereka kini, atas karunia Tuhan, berada dalam jangkauan rudal kami," katanya, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (11/6/2024).
Dalam sebuah pernyataan kepada Yemeni Press Agency, Mayor Jenderal Al-Wahbi menjelaskan bahwa Yaman sedang menyaksikan kemajuan pesat dalam manufaktur militer yang mematikan.
Dia menunjukkan bahwa rudal “Palestina” buatan lokal yang baru-baru ini diluncurkan adalah sebagian kecil dari persenjataan rudal dan drone yang diproduksi, yang telah mencapai pelabuhan Haifa Israel di Laut Mediterania.
Al-Wahbi mengatakan tujuan pasukan Yaman adalah memproduksi rudal antarbenua yang mampu menjangkau jauh ke wilayah AS.
Dia menegaskan bahwa Pentagon, yang berjarak lebih dari 13.000 kilometer dari Sana’a, harus menyadari ambisi Yaman.
Komentar tersebut muncul ketika Houthi mengeklaim telah menargetkan kapal perusak Inggris di Laut Merah dan dua kapal lainnya di Laut Arab.
Juru bicara militer Houthi Brigadir Jenderal Yahya Saree menyatakan bahwa pasukannya menyerang kapal perusak Inggris; HMS Diamond, di Laut Merah dengan rudal balistik. “Sebagai respons atas serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah," katanya.
Untuk mendukung Gaza dan di tengah “fase eskalasi keempat", pasukan Houthi telah menargetkan kapal induk Eisenhower dua kali dalam waktu 24 jam di Laut Merah, menggunakan beberapa drone. Tindakan ini merupakan respons langsung Sanaa terhadap kejahatan perang Israel di Gaza dan agresi AS-Inggris di Yaman.
Kelompok tersebut menegaskan komitmen mereka terhadap operasi militer yang sedang berlangsung untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan sebagai respons terhadap agresi AS-Inggris.
Mereka menekankan operasi ini akan terus berlanjut sampai agresi Zionis Israel berhenti dan pengepungan terhadap Gaza dicabut.
Pemimpin Houthi, Abdul-Malik Al-Houthi, mengatakan; “Merupakan suatu kehormatan dan berkah besar untuk menghadapi Amerika secara langsung.”
Mayor Jenderal Bakil Saleh Al-Wahbi, komandan Brigade Al-Wahbi yang berafiliasi dengan Houthi, membenarkan bahwa pasukan Houthi—yang menyatakan diri sebagai Angkatan Bersenjata Yaman yang sah—telah melancarkan serangan tidak terduga dan menyakitkan terhadap militer AS, khususnya yang baru-baru ini menargetkan kapal induk USS Dwight D Eisenhower.
“Seluruh pangkalan Amerika di kawasan ini dan armada Angkatan Laut mereka kini, atas karunia Tuhan, berada dalam jangkauan rudal kami," katanya, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (11/6/2024).
Dalam sebuah pernyataan kepada Yemeni Press Agency, Mayor Jenderal Al-Wahbi menjelaskan bahwa Yaman sedang menyaksikan kemajuan pesat dalam manufaktur militer yang mematikan.
Dia menunjukkan bahwa rudal “Palestina” buatan lokal yang baru-baru ini diluncurkan adalah sebagian kecil dari persenjataan rudal dan drone yang diproduksi, yang telah mencapai pelabuhan Haifa Israel di Laut Mediterania.
Al-Wahbi mengatakan tujuan pasukan Yaman adalah memproduksi rudal antarbenua yang mampu menjangkau jauh ke wilayah AS.
Dia menegaskan bahwa Pentagon, yang berjarak lebih dari 13.000 kilometer dari Sana’a, harus menyadari ambisi Yaman.
Komentar tersebut muncul ketika Houthi mengeklaim telah menargetkan kapal perusak Inggris di Laut Merah dan dua kapal lainnya di Laut Arab.
Juru bicara militer Houthi Brigadir Jenderal Yahya Saree menyatakan bahwa pasukannya menyerang kapal perusak Inggris; HMS Diamond, di Laut Merah dengan rudal balistik. “Sebagai respons atas serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah," katanya.
Untuk mendukung Gaza dan di tengah “fase eskalasi keempat", pasukan Houthi telah menargetkan kapal induk Eisenhower dua kali dalam waktu 24 jam di Laut Merah, menggunakan beberapa drone. Tindakan ini merupakan respons langsung Sanaa terhadap kejahatan perang Israel di Gaza dan agresi AS-Inggris di Yaman.
Kelompok tersebut menegaskan komitmen mereka terhadap operasi militer yang sedang berlangsung untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan sebagai respons terhadap agresi AS-Inggris.
Mereka menekankan operasi ini akan terus berlanjut sampai agresi Zionis Israel berhenti dan pengepungan terhadap Gaza dicabut.
Pemimpin Houthi, Abdul-Malik Al-Houthi, mengatakan; “Merupakan suatu kehormatan dan berkah besar untuk menghadapi Amerika secara langsung.”
(mas)