AS Tes Rudal Nuklir, Sebut Hanya Latihan Rutin
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah melakukan dua uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) selama tiga hari terakhir.
Mereka menggambarkan peluncuran rudal berkemampuan nuklir tersebut sebagai hal rutin dan tidak terkait dengan peristiwa dunia.
“Dua rudal Minuteman III diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California pada Selasa dan Kamis,” ungkap Pentagon.
Rudal tersebut dipersenjatai dengan kendaraan re-entry tiruan, bukan hulu ledak nuklir yang biasanya mereka bawa.
“Peluncuran uji coba ini merupakan bagian dari kegiatan rutin dan berkala yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pencegah nuklir AS aman, terjamin, andal, dan efektif untuk mencegah ancaman abad ke-21 dan meyakinkan sekutu kita,” ungkap Komando Serangan Global Angkatan Udara tentang peluncuran hari Selasa.
Sejauh ini, Pentagon mencatat telah dilakukan “lebih dari 300” uji coba semacam ini. Dikatakan peluncuran pekan ini “bukan hasil dari peristiwa dunia terkini.”
Rusia memulai serangkaian latihan nuklir taktis di salah satu distrik militernya bulan lalu, dalam apa yang disebut Kremlin sebagai respons terhadap eskalasi konflik Ukraina yang “belum pernah terjadi sebelumnya” oleh Barat.
Sejak saat itu, Ukraina diduga menargetkan dua radar peringatan dini Rusia, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya pertukaran nuklir.
Angkatan Udara dan Angkatan Luar Angkasa AS bekerja sama dalam uji coba Vandenberg, yang memperlihatkan hulu ledak tiruan terbang sekitar 4.200 mil (lebih dari 6.700 km) sebelum jatuh di satu lokasi di Atol Kwajalein, di Kepulauan Marshall.
Mereka menggambarkan peluncuran rudal berkemampuan nuklir tersebut sebagai hal rutin dan tidak terkait dengan peristiwa dunia.
“Dua rudal Minuteman III diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California pada Selasa dan Kamis,” ungkap Pentagon.
Rudal tersebut dipersenjatai dengan kendaraan re-entry tiruan, bukan hulu ledak nuklir yang biasanya mereka bawa.
“Peluncuran uji coba ini merupakan bagian dari kegiatan rutin dan berkala yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pencegah nuklir AS aman, terjamin, andal, dan efektif untuk mencegah ancaman abad ke-21 dan meyakinkan sekutu kita,” ungkap Komando Serangan Global Angkatan Udara tentang peluncuran hari Selasa.
Sejauh ini, Pentagon mencatat telah dilakukan “lebih dari 300” uji coba semacam ini. Dikatakan peluncuran pekan ini “bukan hasil dari peristiwa dunia terkini.”
Rusia memulai serangkaian latihan nuklir taktis di salah satu distrik militernya bulan lalu, dalam apa yang disebut Kremlin sebagai respons terhadap eskalasi konflik Ukraina yang “belum pernah terjadi sebelumnya” oleh Barat.
Sejak saat itu, Ukraina diduga menargetkan dua radar peringatan dini Rusia, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya pertukaran nuklir.
Angkatan Udara dan Angkatan Luar Angkasa AS bekerja sama dalam uji coba Vandenberg, yang memperlihatkan hulu ledak tiruan terbang sekitar 4.200 mil (lebih dari 6.700 km) sebelum jatuh di satu lokasi di Atol Kwajalein, di Kepulauan Marshall.