Perdana Menteri Denmark Diserang dan Dipukuli

Sabtu, 08 Juni 2024 - 06:36 WIB
loading...
Perdana Menteri Denmark Diserang dan Dipukuli
Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen. Foto/REUTERS
A A A
KOPENHAGEN - Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen diserang di alun-alun umum di Kopenhagen pada hari Jumat (7/6/2024).

Polisi telah menangkap seorang tersangka pria, dan Frederiksen diyakini tidak mengalami luka serius.

Serangan itu terjadi di alun-alun Kultorvet di pusat ibu kota Denmark. Sebelum serangan itu, Frederiksen telah berkampanye dengan kandidat utama partainya untuk pemilu Uni Eropa, Christel Schaldemose, menurut laporan media lokal.

"Mette Frederiksen hari ini diserang dan dipukuli oleh seorang pria di Kultorvet di Kopenhagen. Mette tentu saja terkejut dengan serangan itu. Saya harus mengatakan bahwa itu mengguncang kita semua yang dekat dengannya," tulis Menteri Lingkungan Denmark Magnus Heunicke dalam pernyataan di media sosial.

Kantor Frederiksen mengatakan perdana menteri terkejut dengan insiden itu, tetapi tidak memberikan komentar lebih lanjut.

Seorang sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar Denmark Ekstra Bladet bahwa Frederiksen tidak mengalami luka serius, tetapi "sangat terguncang."

Polisi telah menahan seorang tersangka pria, DR News melaporkan.

Serangan terhadap Frederiksen terjadi kurang dari sebulan setelah seorang pria bersenjata berusaha membunuh Perdana Menteri Slowakia Robert Fico.

Pemimpin Slowakia itu kini telah pulih dari penembakan, yang dia kaitkan dengan "kebencian dan agresivitas" oposisi politik Slowakia yang pro-Barat.

Para penentang dan sekutu Frederiksen mengutuk serangan hari Jumat itu. "Anda boleh saja tidak setuju soal politik, tetapi kekerasan adalah dan akan tetap sama sekali tidak dapat diterima," tulis Peter Skaarup dari Partai Demokrat Denmark yang berhaluan kanan.

"Pikiran hangat untuk Perdana Menteri Mette Frederiksen, yang, apa pun yang terjadi, harus diizinkan untuk menjalankan kampanye pemilihannya tanpa menjadi sasaran serangan kekerasan," pungkas dia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0998 seconds (0.1#10.140)
pixels