3 Negara yang Tetap Mendukung Israel Ketika Dunia Mengutuknya, Nomor 1 Sekutu Abadi
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Terdapat sejumlah negara yang tetap mendukung Israel ketika dunia mengutuknya. Salah satunya jadi sekutu hidup dan mati.
Meski demikian, dukungan internasional kepada Palestina terus bertambah. Baru-baru ini, ada tiga negara Eropa yang resmi mengakuinya, yakni Irlandia, Norwegia, dan Spanyol.
Negara-negara lain berpotensi menyusul mengingat situasi kemanusiaan di Palestina yang semakin memburuk akibat serangan Israel.
Kendati begitu, tetap ada beberapa negara yang masih setia mendukung Israel terlepas dari segala tindakannya. Siapa saja?
Negara yang Tetap Mendukung Israel saat Dunia Mengutuknya
Amerika Serikat merupakan sekutu dekat Israel yang paling setia. Terlepas dari berbagai kecaman yang menerpa, Negeri Paman Sam tetap teguh pada pendiriannya bersama Tel Aviv.
Mengutip New York Times, Rabu (29/5/2024), John F Kirby selaku juru bicara Gedung Putih baru-baru ini menyampaikan pandangannya terkait krisis yang melanda Rafah. Menurutnya, tragedi di Rafah tidak cukup untuk mengubah kebijakan AS saat ini.
Sebelumnya, Biden memang mengancam akan berhenti memasok senjata ke Israel jika mereka ngotot untuk menyerang Rafah. Hanya saja, ancaman tersebut diragukan banyak pihak mengingat Israel yang masih berani menyerang Rafah dengan brutal.
Inggris menjadi sekutu strategis Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Sepanjang itu, mereka pun banyak membantu Tel Aviv termasuk dalam hal penjualan senjata.
Mengutip Reuters, Inggris memasok senjata senilai 42 juta pound (USD53 juta) ke Israel pada 2022. Ekspor tersebut juga terus dilanjutkan seiring kebutuhan Israel dalam perangnya melawan Hamas.
Pada pernyataan menandai enam bulan sejak serangan awal Hamas, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengulangi seruannya kepada kelompok Palestina agar segera membebaskan sandera Israel dan menghentikan pertempuran.
Namun, Inggris juga menyebut keberlanjutan dukungannya kepada Israel bergantung pada kepatuhannya terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Jika mereka mengabaikannya, bisa jadi bantuan-bantuan yang selama ini diberikan akan ditahan sementara.
Pada krisis yang melanda Palestina, pemerintah Prancis telah melarang semua demonstrasi pro-Palestina di negaranya. Hal ini digambarkan Amnesty International sebagai tindakan tak proporsional terhadap hak berdemokrasi.
Namun, larangan tersebut masih gagal mencegah mobilisasi besar-besaran di Prancis. Pada 19 Oktober tahun lalu misalnya, polisi telah mengeluarkan 827 denda dan menangkap 43 orang karena melanggar perintah Kementerian Dalam Negeri terkait larangan demonstrasi.
Tak hanya pemerintah, sebagian besar media Prancis juga bersikap hati-hati dalam pendekatannya terhadap perang Israel di Gaza.
Mereka kerap sejalan dengan wacana dominan yang mendukung tindakan Israel dan memperdebatkan penggunaan kata 'genosida'.
Itulah sejumlah negara yang tetap mendukung Israel meski dunia internasional mulai membencinya.
Meski demikian, dukungan internasional kepada Palestina terus bertambah. Baru-baru ini, ada tiga negara Eropa yang resmi mengakuinya, yakni Irlandia, Norwegia, dan Spanyol.
Negara-negara lain berpotensi menyusul mengingat situasi kemanusiaan di Palestina yang semakin memburuk akibat serangan Israel.
Kendati begitu, tetap ada beberapa negara yang masih setia mendukung Israel terlepas dari segala tindakannya. Siapa saja?
Negara yang Tetap Mendukung Israel saat Dunia Mengutuknya
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan sekutu dekat Israel yang paling setia. Terlepas dari berbagai kecaman yang menerpa, Negeri Paman Sam tetap teguh pada pendiriannya bersama Tel Aviv.
Mengutip New York Times, Rabu (29/5/2024), John F Kirby selaku juru bicara Gedung Putih baru-baru ini menyampaikan pandangannya terkait krisis yang melanda Rafah. Menurutnya, tragedi di Rafah tidak cukup untuk mengubah kebijakan AS saat ini.
Sebelumnya, Biden memang mengancam akan berhenti memasok senjata ke Israel jika mereka ngotot untuk menyerang Rafah. Hanya saja, ancaman tersebut diragukan banyak pihak mengingat Israel yang masih berani menyerang Rafah dengan brutal.
2. Inggris
Inggris menjadi sekutu strategis Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Sepanjang itu, mereka pun banyak membantu Tel Aviv termasuk dalam hal penjualan senjata.
Mengutip Reuters, Inggris memasok senjata senilai 42 juta pound (USD53 juta) ke Israel pada 2022. Ekspor tersebut juga terus dilanjutkan seiring kebutuhan Israel dalam perangnya melawan Hamas.
Pada pernyataan menandai enam bulan sejak serangan awal Hamas, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengulangi seruannya kepada kelompok Palestina agar segera membebaskan sandera Israel dan menghentikan pertempuran.
Namun, Inggris juga menyebut keberlanjutan dukungannya kepada Israel bergantung pada kepatuhannya terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Jika mereka mengabaikannya, bisa jadi bantuan-bantuan yang selama ini diberikan akan ditahan sementara.
3. Prancis
Pada krisis yang melanda Palestina, pemerintah Prancis telah melarang semua demonstrasi pro-Palestina di negaranya. Hal ini digambarkan Amnesty International sebagai tindakan tak proporsional terhadap hak berdemokrasi.
Namun, larangan tersebut masih gagal mencegah mobilisasi besar-besaran di Prancis. Pada 19 Oktober tahun lalu misalnya, polisi telah mengeluarkan 827 denda dan menangkap 43 orang karena melanggar perintah Kementerian Dalam Negeri terkait larangan demonstrasi.
Tak hanya pemerintah, sebagian besar media Prancis juga bersikap hati-hati dalam pendekatannya terhadap perang Israel di Gaza.
Mereka kerap sejalan dengan wacana dominan yang mendukung tindakan Israel dan memperdebatkan penggunaan kata 'genosida'.
Itulah sejumlah negara yang tetap mendukung Israel meski dunia internasional mulai membencinya.
(sya)