8 Fakta Menarik Dick Schoof, Mantan Kepala Intelijen yang Dinominasikan sebagai PM Belanda

Kamis, 06 Juni 2024 - 16:50 WIB
loading...
A A A
Pekerjaannya juga terhenti di Brussel, di mana Schoof harus memaksakan konsesi dari sesama pemimpin Uni Eropa. Koalisi ini ingin tidak ikut serta dalam peraturan migrasi Uni Eropa tertentu dan memberikan dana yang jauh lebih sedikit kepada blok tersebut, serta menerapkan peraturan yang lebih longgar mengenai alam dan pertanian.

7. Tidak Pernah Korupsi

Setelah hampir empat belas tahun berkuasa, Belanda mengetahui segala hal tentang perdana menteri Mark Rutte yang akan keluar: mulai dari kesukaannya terhadap kopi, di mana ia mendapatkannya, dan di mana ia menghabiskan liburannya.

Sebagai perbandingan, Schoof adalah yang bersih. Diketahui ia dibesarkan dalam keluarga Katolik sebagai anak bungsu kedua dari tujuh bersaudara. Saat ini, ia adalah ayah yang bercerai dari dua anak perempuan dewasa, yang ia dan istrinya adopsi dari Tiongkok. Selain pekerjaannya, ia menyukai gadget dan perhatian media.

Pemimpin oposisi Frans Timmermans menyebut Schoof sebagai “pegawai negeri yang sangat setia dan berdedikasi.” Dalam komentarnya kepada media, mantan rekannya menggambarkan dia sebagai seorang gila kerja yang ambisius dan memiliki selera humor.

Ironisnya, kritik paling vokal datang dari kelompok sayap kanan. “Belanda telah memilih Geert Wilders dan yang kami dapatkan adalah mantan pegawai negeri Partai Buruh yang telah memata-matai kami selama bertahun-tahun,” gerutu pemimpin Forum Demokrasi (FvD) Thierry Baudet.

8. Mengerjakan PR Pemerintahan Sebelumnya

Kandidat perdana menteri atau bukan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum pemerintahan berikutnya dapat menjabat.

Schoof sekarang akan terlibat dalam pembagian kementerian dan membantu menunjuk kandidat untuk posisi-posisi penting. Setelah raja Belanda mengukuhkan pemerintahan baru, Schoof dan anggota kabinet lainnya akan menghabiskan musim panas untuk merancang program koalisi yang menyempurnakan perjanjian pemerintahan saat ini. Tujuannya adalah agar program itu siap pada bulan September.

Didesak untuk memberikan wawasan tentang rencana masa depan pemerintah Belanda, Schoof tampaknya masih terjebak dalam peran lamanya, menolak pertanyaan wartawan dengan mengatakan kepada mereka: “Anda harus bertanya kepada dunia politik.”

Dia sepertinya lupa bahwa mulai sekarang, dunia itu termasuk Schoof sendiri — yang berada di puncak.
(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)