Eks Bos Mossad Akui Israel Tak Bisa Kalahkan Hamas dan Jihad Islam secara Militer
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Mantan Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Israel (Mossad) Danny Yatom menegaskan Tel Aviv tidak bisa mengalahkan Hamas dan Jihad Islam secara militer.
Sejak 7 Oktober, Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza, menyebabkan lebih dari 118.000 warga Palestina terbunuh atau terluka, lebih dari 70% korban adalah anak-anak dan perempuan.
Tak hanya itu, sekitar 11.000 orang hilang atau diduga tewas tertimbun puing di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan.
Menulis di surat kabar Maariv Israel dengan judul 'Kebenaran Pahit: Hamas dan Jihad tidak akan dikalahkan oleh tindakan militer', Danny Yatom menegaskan, “Kita tidak dapat mencapai tujuan perang di utara (Lebanon) dan selatan (Gaza).”
“Masih banyak sandera di terowongan Gaza, ribuan pengungsi (Israel) yang masih jauh dari rumah mereka, dan Hizbullah menghancurkan kota-kota kami di utara,” papar dia.
Israel memperkirakan ada 128 tawanan perang Israel yang masih ditahan di Gaza. Hamas mengumumkan lebih dari 70 sandera di antaranya tewas dalam serangan acak yang dilancarkan Israel.
Adapun Israel menahan 9.500 warga Palestina di penjaranya. Banyak tahanan itu tanpa dakwaan atau pengadilan.
Yatom melanjutkan, “Meskipun kehadiran militer tentara Israel di seluruh Jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam tidak akan dikalahkan melalui tindakan militer, dan para sandera tidak akan kembali di bawah tekanan militer tanpa pengaturan politik.”
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Sejak 7 Oktober, Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza, menyebabkan lebih dari 118.000 warga Palestina terbunuh atau terluka, lebih dari 70% korban adalah anak-anak dan perempuan.
Tak hanya itu, sekitar 11.000 orang hilang atau diduga tewas tertimbun puing di tengah kehancuran besar-besaran dan kelaparan.
Menulis di surat kabar Maariv Israel dengan judul 'Kebenaran Pahit: Hamas dan Jihad tidak akan dikalahkan oleh tindakan militer', Danny Yatom menegaskan, “Kita tidak dapat mencapai tujuan perang di utara (Lebanon) dan selatan (Gaza).”
“Masih banyak sandera di terowongan Gaza, ribuan pengungsi (Israel) yang masih jauh dari rumah mereka, dan Hizbullah menghancurkan kota-kota kami di utara,” papar dia.
Israel memperkirakan ada 128 tawanan perang Israel yang masih ditahan di Gaza. Hamas mengumumkan lebih dari 70 sandera di antaranya tewas dalam serangan acak yang dilancarkan Israel.
Adapun Israel menahan 9.500 warga Palestina di penjaranya. Banyak tahanan itu tanpa dakwaan atau pengadilan.
Yatom melanjutkan, “Meskipun kehadiran militer tentara Israel di seluruh Jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam tidak akan dikalahkan melalui tindakan militer, dan para sandera tidak akan kembali di bawah tekanan militer tanpa pengaturan politik.”
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(sya)