Trump Yakin Rakyat AS Tidak Menerima Dirinya Harus Dipenjara

Senin, 03 Juni 2024 - 20:02 WIB
loading...
A A A
Trump berencana mengajukan banding setelah tanggal hukumannya pada 11 Juli, kata pengacaranya. Jika banding di pengadilan negara bagian New York terbukti tidak berhasil, ia dapat mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Pengacara Trump harus membujuk setidaknya empat dari sembilan hakim pengadilan untuk mendengarkan kasusnya.

Agar bisa menang, Trump kemudian harus menunjukkan bahwa penuntutan negara bagian melanggar hak konstitusional federal dan bahwa tim hukumnya mengikuti prosedur yang tepat pada tahap awal proses hukumnya.

Trump menggunakan keyakinannya untuk meningkatkan upaya penggalangan dana, namun tidak berusaha memobilisasi pendukungnya, berbeda dengan komentarnya yang memprotes kekalahannya dari Biden pada tahun 2020 yang diikuti dengan serangan mematikan oleh para pendukungnya pada 6 Januari 2021 di Gedung Putih. Gedung Kongres AS.

Ketika ditanya apa yang harus dilakukan pendukung Trump jika dia dipenjara, Ketua Komite Nasional Partai Republik Lara Trump mengatakan kepada CNN: "Ya, mereka akan melakukan apa yang telah mereka lakukan sejak awal, yaitu tetap tenang dan memprotes di kotak suara. Tidak ada yang bisa dilakukan selain membuat suara Anda terdengar keras dan jelas dan menentang hal ini."

Beberapa pendukung Trump telah mengibarkan bendera AS setelah putusan tersebut. Bendera terbalik telah menjadi simbol kesusahan atau protes di Amerika selama lebih dari 200 tahun.

Setidaknya satu anggota parlemen dari Partai Demokrat menyatakan keprihatinannya pada hari Minggu mengenai potensi tanggapan keras dari para pendukung Trump terhadap hukuman yang dijatuhkan kepadanya.

"Pangkalan pendukungnya mendengarkan dia. Mereka tidak mendengarkan Lara Trump. Dan ini merupakan seruan berbahaya lainnya untuk melakukan kekerasan," kata Perwakilan Demokrat AS Adam Schiff kepada CNN.

Namun Ketua DPR AS Mike Johnson, yang merupakan sekutu Trump, mengatakan tanggapan apa pun harus sah.

"Kami adalah partai supremasi hukum - kekacauan bukanlah nilai konservatif. Kami harus melawan dan kami akan melakukan apa pun yang kami bisa. Namun kami melakukannya dalam batas-batas supremasi hukum," kata Johnson kepada "Fox News Sunday."

Masalah ini kemungkinan besar tidak akan terselesaikan sebelum pemilihan presiden pada bulan November, ketika ia berusaha untuk mengambil kembali Gedung Putih dari Biden. Jajak pendapat menunjukkan persaingan yang ketat antara kedua pria tersebut dan menunjukkan bahwa hukuman yang dijatuhkan terhadapnya dapat merugikan dirinya di kalangan pemilih Partai Republik dan independen.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1216 seconds (0.1#10.140)