Mengapa Israel Ngotot Merebut Koridor Philadelphia?
loading...
A
A
A
GAZA - Koridor Philadelphia yang dikenal sebagai Rute Philadelphia merupakan koridor sempit yang terletak di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, tepatnya di kota Rafah.
Jalur ini memiliki panjang sekitar 14 kilometer dan lebarnya bervariasi, biasanya sekitar 100 meter. Koridor itu ditandai dengan pagar kawat berduri dan balok beton.
Saat ini Israel telah menguasai Koridor Philadelphia setelah sebelumnya merebut gerbang Perlintasan Rafah.
Berikut adalah beberapa alasan yang mendasari tindakan Israel:
Israel mengklaim Koridor Philadelphia dipenuhi dengan terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan senjata dan barang-barang lainnya ke Jalur Gaza.
Rezim penjajah Zionis itu mengklaim koridor ini berfungsi sebagai jalur Hamas untuk melakukan penyelundupan senjata secara teratur.
Oleh karena itu, Israel berdalih ingin memutus akses penyelundupan ini untuk menghancurkan Hamas dalam genosida oleh Zionis yang telah berlangsung selama delapan bulan.
Namun dalih ini dibantah oleh Mesir. Menurut Kairo, Israel tidak memiliki bukti bahwa di koridor tersebut terdapat banyak terowongan bawah tanah.
Israel melihat pengambilalihan koridor ini sebagai langkah untuk memblokade total Jalur Gaza dari akses ke dunia luar, terutama dengan Mesir.
Dengan menguasai koridor, Israel dapat mengawasi dan menerapkan blokade total terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Saat ini bantuan yang masuk ke Gaza berkurang drastis setelah Israel menguasai koridor ini.
Dengan merebut koridor ini, Israel dapat memperumit hubungan dengan Mesir. Kairo telah mengeluhkan gerak maju Israel ke arah perbatasannya dan tidak ada komunikasi dengan pihak Israel mengenai penemuan terowongan di perbatasan.
Mesir khawatir serangan Israel dapat mendorong warga Palestina melintasi perbatasan, yang tidak dapat diterima Mesir.
Ketegangan hubungan antara Israel dan Mesir pun meningkat dengan aksi pasukan Zionis menguasai koridor ini.
Koridor Philadelphia merupakan bagian dari zona demiliterisasi yang lebih besar di sepanjang perbatasan Israel-Mesir.
Di bawah Perjanjian Damai, masing-masing pihak diizinkan untuk mengerahkan sejumlah kecil pasukan atau penjaga perbatasan di zona tersebut. Namun, jumlah itu dapat berubah dengan kesepakatan bersama.
Dengan menguasai Koridor Philadelphia, Israel berusaha memastikan blokade yang dilakukannya di Jalur Gaza benar-benar terjadi secara total.
Namun, tindakan ini juga menimbulkan ketegangan dengan negara tetangga dan memperumit situasi di kawasan tersebut.
Jalur ini memiliki panjang sekitar 14 kilometer dan lebarnya bervariasi, biasanya sekitar 100 meter. Koridor itu ditandai dengan pagar kawat berduri dan balok beton.
Saat ini Israel telah menguasai Koridor Philadelphia setelah sebelumnya merebut gerbang Perlintasan Rafah.
Mengapa Israel Bersikeras Merebut Koridor Philadelphia?
Berikut adalah beberapa alasan yang mendasari tindakan Israel:
1. Klaim Ada Terowongan Hamas
Israel mengklaim Koridor Philadelphia dipenuhi dengan terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan senjata dan barang-barang lainnya ke Jalur Gaza.
Rezim penjajah Zionis itu mengklaim koridor ini berfungsi sebagai jalur Hamas untuk melakukan penyelundupan senjata secara teratur.
Oleh karena itu, Israel berdalih ingin memutus akses penyelundupan ini untuk menghancurkan Hamas dalam genosida oleh Zionis yang telah berlangsung selama delapan bulan.
Namun dalih ini dibantah oleh Mesir. Menurut Kairo, Israel tidak memiliki bukti bahwa di koridor tersebut terdapat banyak terowongan bawah tanah.
2. Cara untuk Blokade Total Gaza
Israel melihat pengambilalihan koridor ini sebagai langkah untuk memblokade total Jalur Gaza dari akses ke dunia luar, terutama dengan Mesir.
Dengan menguasai koridor, Israel dapat mengawasi dan menerapkan blokade total terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Saat ini bantuan yang masuk ke Gaza berkurang drastis setelah Israel menguasai koridor ini.
3. Merusak Hubungan dengan Mesir
Dengan merebut koridor ini, Israel dapat memperumit hubungan dengan Mesir. Kairo telah mengeluhkan gerak maju Israel ke arah perbatasannya dan tidak ada komunikasi dengan pihak Israel mengenai penemuan terowongan di perbatasan.
Mesir khawatir serangan Israel dapat mendorong warga Palestina melintasi perbatasan, yang tidak dapat diterima Mesir.
Ketegangan hubungan antara Israel dan Mesir pun meningkat dengan aksi pasukan Zionis menguasai koridor ini.
4. Zona Demiliterisasi
Koridor Philadelphia merupakan bagian dari zona demiliterisasi yang lebih besar di sepanjang perbatasan Israel-Mesir.
Di bawah Perjanjian Damai, masing-masing pihak diizinkan untuk mengerahkan sejumlah kecil pasukan atau penjaga perbatasan di zona tersebut. Namun, jumlah itu dapat berubah dengan kesepakatan bersama.
Dengan menguasai Koridor Philadelphia, Israel berusaha memastikan blokade yang dilakukannya di Jalur Gaza benar-benar terjadi secara total.
Namun, tindakan ini juga menimbulkan ketegangan dengan negara tetangga dan memperumit situasi di kawasan tersebut.
(sya)