Erdogan Desak Umat Islam Bersatu Melawan Israel, Sebut Netanyahu Vampir Biadab
loading...
A
A
A
"Amerika, darah ini juga ada di tangan Anda. Para kepala negara di Eropa, Anda telah terlibat dalam vampirisme Israel karena Anda tetap diam," imbuh Erdogan.
Berbicara kepada wartawan pada hari Selasa, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan Washington tidak menganggap serangan di Rafah sebagai insiden yang cukup serius sehingga memerlukan penghentian pengiriman senjata ke Israel.
Erdogan tidak merinci “keputusan bersama” apa yang harus diambil dunia Islam terhadap Israel.
Pemimpin Turki tersebut telah berulang kali mengutuk tindakan Israel sejak perang dengan Hamas dimulai pada bulan Oktober 2023, membandingkan Netanyahu dengan Adolf Hitler dalam berbagai kesempatan dan menawarkan dukungan verbal kepada kepemimpinan Hamas.
Namun, dia tidak pernah mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap Israel, dan memilih langkah-langkah diplomatik dan ekonomi.
TĂĽrki telah memanggil pulang duta besarnya untuk Israel pada bulan November untuk berkonsultasi dan menangguhkan penerbangan antara kedua negara.
Bulan lalu, Ankara menghentikan semua perdagangan dengan Israel, dengan dokumen pemerintah yang menyatakan bahwa bisnis antara kedua negara hanya akan berjalan normal jika Netanyahu mengizinkan bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan mengalir ke Gaza.
Pemerintah Israel telah mengeluarkan beberapa kecaman pedas terhadap Erdogan sebagai tanggapannya.
Dalam sebuah postingan media sosial pada bulan Maret, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, berpendapat bahwa dukungan Erdogan terhadap Hamas menjadikannya salah satu “penindas dan anti-Semit terbesar dalam sejarah."
Berbicara kepada wartawan pada hari Selasa, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan Washington tidak menganggap serangan di Rafah sebagai insiden yang cukup serius sehingga memerlukan penghentian pengiriman senjata ke Israel.
Erdogan tidak merinci “keputusan bersama” apa yang harus diambil dunia Islam terhadap Israel.
Pemimpin Turki tersebut telah berulang kali mengutuk tindakan Israel sejak perang dengan Hamas dimulai pada bulan Oktober 2023, membandingkan Netanyahu dengan Adolf Hitler dalam berbagai kesempatan dan menawarkan dukungan verbal kepada kepemimpinan Hamas.
Namun, dia tidak pernah mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap Israel, dan memilih langkah-langkah diplomatik dan ekonomi.
TĂĽrki telah memanggil pulang duta besarnya untuk Israel pada bulan November untuk berkonsultasi dan menangguhkan penerbangan antara kedua negara.
Bulan lalu, Ankara menghentikan semua perdagangan dengan Israel, dengan dokumen pemerintah yang menyatakan bahwa bisnis antara kedua negara hanya akan berjalan normal jika Netanyahu mengizinkan bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan mengalir ke Gaza.
Pemerintah Israel telah mengeluarkan beberapa kecaman pedas terhadap Erdogan sebagai tanggapannya.
Dalam sebuah postingan media sosial pada bulan Maret, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, berpendapat bahwa dukungan Erdogan terhadap Hamas menjadikannya salah satu “penindas dan anti-Semit terbesar dalam sejarah."
(mas)